Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruSuara Sumbang Thierry Baudet saat PM Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 1945

Suara Sumbang Thierry Baudet saat PM Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 1945

Belanda mengakui Indonesia merdeka pada 27 Desember 1949, meskipun Soekarno-Hatta menyatakan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Sampai akhirnya Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte akui kemerdekaan Indonesia 1945 pada Rabu, 14 Juni 2023 lalu. Namun tanpa disangka, pernyataan ini membuat parlemen Belanda membara.

Bahkan karena tidak setuju dengan pernyataan PM Mark Rutte –mengakui kemerdekaan Indonesia 1945, salah satu anggota tweede kamer dari fraksi partai politik sayap kanan, Thierry Baudet mengatakan, “Harusnya Belanda masih menguasai Indonesia”.

Sontak pernyataan ini membuat bangsa Indonesia sakit hati. Sebab statement Baudet seolah tidak terima jika Indonesia merdeka. Ia ingin negaranya berkuasa kembali di negara jajahannya dulu.

Selain itu, Baudet juga menganggap pernyataan Rutte mengiris hati para veteran. Sebab dengan mengakui kemerdekaan Indonesia tahun 1945 berarti Belanda mengiyakan telah melakukan aksi kekerasan pada periode 1946-1948.

Baca Juga: PM Belanda Akui Dosa Masa Lalu di Indonesia, Apa Gunanya?

PM Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 1945, Thiery Baudet Membanggakan Kerajaan Belanda

Selain mengatakan “Harusnya Belanda masih menguasai Indonesia” hingga hari ini, politisi dari sayap kanan ini membanggakan kerajaan Belanda. Ia tidak ingin mengotori kejayaan raja Belanda dengan narasi-narasi amnesti seperti yang diucapkan Rutte.

Bahkan untuk melawan pendapat Rutte –kalau ternyata pengakuan kemerdekaan Indonesia 1945 sudah melewati penelitian ilmiah, Baudet mengajak teman politisi sayap kanan lainnya bernama Wybren van Haga untuk menolak pernyataan Rutte.

Baudet dengan Haga mengimbau Rutte mencabut permintaan maafnya pada republik Indonesia karena mengakui ada persoalan sejarah di masa lalu yang belum selesai.

Mereka berdua mengatakan itu atas dasar buku berjudul, “Het pijnlijke afscheid van De Indische Archipel: Trauma, Discussie, Eerherstel” yang terbit pada tahun ini.

Dalam buku tersebut dijelaskan, tentara Belanda pada masa revolusi fisik/masa bersiap di Indonesia (1946-1948) bertugas untuk mengamankan penduduk dan kedaulatan Hindia Belanda dari kalangan ekstrimis pribumi.

Bahkan sebagian penduduk pribumi ada yang menganggap tentara Belanda pahlawan. Salah satunya yakni mengiyakan Kapten Westerling –si pembunuh darah dingin Belanda, sebagai penolong mereka dari kejahatan ekstrimis.

Entah menemukan fakta dari mana buku itu sehingga bisa berkisah demikian. Sebab secara jelas Westerling itu dianggap sebagai pembunuh darah dingin oleh rakyat Indonesia. Salah satu korban keganasan Westerling yang masih hidup saat ini antara lain yakni sejarawan kondang, Dr. Anhar Gongonggong.

Pengakuan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 Tak Lepas dari 3 Lembaga Penelitian Belanda

Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 1945 setelah adanya penelitian dari 3 lembaga yang mengurus soal budaya dan sejarah di Belanda.

Tiga lembaga penelitian tersebut antara lain Koninjklijke Instituut voor Taal, Land en Volkunde (KITLV), Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie (NIOD), dan Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH). Ketiga lembaga tersebut mengadakan penelitian pada 2017 lalu.

Atas penelitian ini 3 lembaga kesejarahan Belanda dibantu dengan belasan peneliti dari UGM sukses menghasilkan 14 buku. Isi dari 14 buku ini, salah satunya menyinggung soal Belanda di Masa Bersiap atau Belanda di masa revolusi fisik (1946-1948).

Mengutip dari sejumlah referensi, konon penelitian ini menghabiskan dana sebanyak 4,1 juta euro. Kendati begitu hasil penelitian ini sukses diyakini oleh Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Ia kemudian menyatakan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Adapun hasil penelitian ini dirilis oleh 3 lembaga kesejarahan Belanda sejak 14 Februari 2022. Artinya ada waktu kurang lebih satu tahun untuk PM Rutte mengkaji secara hati-hati pernyataan di atas.

Oleh sebab itu walaupun Rutte dikecam oleh parlemen Belanda –terutama dari golongan politisi sayap kanan, ia tetap kekeuh dengan prinsipnya ingin mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Baca Juga: Sejarah Belanda Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Benarkah Soekarno-Hatta Bayar Ganti Rugi Perang 4,3 Miliar Gulden?

Belanda Harus Mengakui Gerakan Ekstrimis di Indonesia (1946-1948)

Ada konsekuensi pernyataan PM Rutte yang mengakui kemerdekaan Indonesia 1945. Belanda harus mengakui pula sebagai negara yang telah melakukan gerakan ekstrimis di Indonesia pada tahun 1946-1948 atau semasa revolusi fisik.

Belanda harus meyakini jika tindakan ekstrim yang dilakukannya kepada bangsa Indonesia dulu merupakan perbuatan yang tidak baik. Maka dari itu, sebagai langkah yang serius, PM Rutte sempat meminta maaf atas kejadian tersebut.

Selain menembak, membunuh, dan menyiksa rakyat pribumi yang tidak mengaku jika dirinya seorang pejuang republieken, tentara Belanda yang disebut sebagai ekstrimis ini juga kerap melakukan pemerkosaan kepada wanita pribumi.

Maka dari itu pernyataan minta maaf dan mengakui kemerdekaan Indonesia 1945 diumpamakan Rutte sebagai ganti rugi atas kekerasan yang dilakukan bangsanya kepada rakyat Indonesia pada Masa Bersiap.

Dengan begitu pemerintah Belanda –walaupun ditentang parlemen dari politisi sayap kanan, akan tetap mempertahankan statement-nya. Terutama PM Mark Rutte, ia tidak akan mencabut pengakuan ini sebab sepenuhnya kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...