Bulan sejarah hitam merupakan istilah yang jadi perbincangan masyarakat Amerika Serikat tahun 1926 di forum-forum akademis.
Sebab bulan sejarah hitam yang dimaksud itu adalah terminologi baru untuk menyebut hari peringatan menghormati orang-orang kulit hitam yang didirikan oleh masyarakat Amerika Serikat –notabene berasal dari ras Kaukasoid.
Peringatan tersebut mendapat respon yang baik dari kalangan liberal Amerika. Begitupun dengan masyarakat dunia khususnya Eropa, mereka mengacungkan jempol terbaiknya pada Amerika karena bisa mengatasi konflik rasisme dengan cara yang tepat.
Baca Juga: Misteri Kematian Hitler, Benarkah Wafat di Indonesia saat Menyamar Jadi Dokter?
Ketika gagasan bulan sejarah hitam ini populer di kalangan pemuda Amerika, banyak orang-orang di negeri Paman Sam ini tunduk menghormati pada ras kulit hitam –Afrika. Mereka berdamai dengan rasisme dan berjanji menata kemajuan negara bersama-sama.
Bulan Sejarah Hitam Disambut Hangat Rakyat Dunia
Sebagaimana telah pembahasan awal, bulan sejarah hitam tidak saja disambut hangat oleh rakyat Amerika dan Eropa pada umumnya. Akan tetapi pekan sejarah Hitam juga mendapat respon yang baik dari rakyat dunia –khususnya di Asia dan Afrika.
Respon positif ini tak lepas dari dampak yang ditimbulkan setelah pekan sejarah Hitam populer di Amerika Serikat. Apa dampaknya? Jelas yakni, berkurangnya konflik yang disebabkan oleh faktor rasisme.
Artinya rasisme di Amerika Serikat semakin surut seiring dengan adanya rasa persaudaraan antara ras kulit hitam dan kaukasoid yang kuat.
Hari persaudaraan ini kemudian mencuat ke muka karena pemerintah Amerika belum memastikan statusnya jadi hari penting.
Sebab menurut Dian Purnomo dalam buku berjudul, “Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam” (2020), ternyata sampai tahun 1960-an bulan sejarah hitam belum diresmikan oleh pemerintah Amerika sebagai hari peringatan Nasional.
Digagas Tahun 1926, Baru Resmi Terbentuk Tahun 1970
Setelah melewati puluhan tahun akhirnya pemerintah Amerika Serikat meresmikan bulan sejarah hitam menjadi hari peringatan Nasional pada tanggal 28 Februari 1970.
Peresmiannya pertama kali diajukan oleh komunitas dosen dan mahasiswa di Universitas Negeri Kent. Mereka berdiskusi dengan pemerintah agar mematenkan bulan sejarah hitam sebagai hari peringatan Nasional.
Sebab dengan begitu pemerintah Amerika Serikat bisa mendapatkan penghormatan yang lebih banyak dari dunia. Khususnya negeri Barat juga semakin yakin jika Amerika menjadi negara yang mampu menurunkan kasus kriminal yang diakibatkan oleh rasisme.
Baca Juga: Larangan Berbaju Pendek Bagi Wanita di Tiongkok Selatan Tahun 1934
Dengan kata lain tujuan peresmian ini juga bermaksud untuk memunculkan eksistensi komunitas kulit hitam di Amerika supaya lebih toleransi dengan orang-orang Kaukasoid yang punya selera humor lebih tinggi dari orang pada umumnya.
Jadi mereka jangan terbawa perasaan jika orang-orang kulit putih sering bercanda membawa ras. Solusi untuk mengatasi persoalan ini biasanya mereka –ras kulit hitam akan membalas dengan becandaan yang sama.
Maka dari itu mereka akan sama-sama tertawa dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing. Bercanda mengajarkan introspeksi diri dan toleransi karena di dalamnya mengandung nilai-nilai persahabatan yang kuat.
London jadi Tuan Rumah Kedua Bulan Sejarah Hitam Setelah AS
Masih menurut Dian Purnomo (2020), setelah Amerika Serikat menjadi tuan rumah perayaan bulan sejarah hitam pertama di tahun 1970, maka pada tahun 1987 London yang ditunjuk menjadi tuan rumah.
Baca Juga: Sejarah Kamikaze, Pasukan Berani Mati Jepang di Udara
Tahun 1987 London juga tidak hanya menyambut hari bulan sejarah hitam, tetapi juga ikut merayakan hari ulang tahun Afrika.
Dalam perayaan bulan sejarah hitam, London juga mengumpulkan beberapa Sekutunya untuk membicarakan nasib negara Afrika di kancah politik dunia.
Adapun yang menjadi topik utama pembicaraan London dan sekutunya dalam peringatan bulan sejarah hitam di atas yaitu terkait dengan kontribusi orang Asia, Afrika, dan Karibia dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik.
Karena peristiwa ini konon London dianugerahi dunia sebagai negara adidaya satu-satunya yang peduli dengan kemajuan ras kulit hitam khususnya rakyat Afrika dan Karibia. London juga mengakui pekan sejarah kulit hitam turut menyumbangkan kemajuan untuk Afrika.
Sebab dengan adanya hari peringatan ini, rakyat Afrika semakin diperhatikan sebagai bangsa yang beradab. Amerika dan Inggris telah berdamai dengan rasisme demi menyongsong kehidupan yang lebih indah di masa mendatang. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)