Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Menyikapi adanya penawaran penjualan produk pupuk non subsidi oleh PT. Pupuk Kudjang Cikampek, petani Kota Banjar minta uji kualitas produk tersebut melalui demplot. Seperti disampaikan Ketua Gapoktan Desa Rejasari, Abdul Kholik.
Menurut dia, produk pupuk yang ditawarkan beberapa agen semuanya menyatakan bahwa pupuknya berkualitas nomor 1. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat petani, tentu harus dilakukan demonstrasi lapangan (Demplot).
“Jadi, pihak Pupuk Kudjang selain menawarkan produk pupuknya harus dibarengi demplot,” ujar Abdul, saat mengikuti acara sosialisasi Pupuk non Subsidi yang digelar PT. Pupuk Kudjang, bekerjsama dengan HKTI Kota Banjar, di Aula Balai Benih Padi Panatasan, Selasa (24/03/2015).
Pendapat serupa dikatakan PPL Kel. Karang Panimbal, Kec.Purwaharja, Ahmad. Menurut dia, mestinya PT. Pupuk Kudjang menawarkan produk pupuk non subsidi sekaligus diimbangi upaya demplot pemupukan pada lahan jenis buah-buahan.
“Kami perlukan itu untuk mengetahui uji kualitas, memperkenalkan beberapa pupuk dan mengumumkan kepada masyarakat petani,” tukasnya.
Menjawab keinginan petani tersebut, pihak PT. Pupuk Kudjang Cikampek, melalui Staf Bidang Riset, Astrid, mengatakan, bahwa pihaknya tentu akan memenuhi keinginan para petani di Kota Banjar. Namun, dirinya meminta permohonan tindak lanjut secara resmi dari organisasi petani setempat, dalam hal ini HKTI atau KTNA.
“Silahkan mengajukan surat resmi melalui HKTI atau KTNA, insya Allah dengan koordinasi yang ada, termasuk dengan pemerintah kota melalui Dinas Pertanian, kedepan akan kita tindak lanjuti,” jelasnya.
Astrid menyebutkan, ada dua jenis pupuk subsidi yang diproduksi oleh PT. Pupuk Kudjang, yaitu Jerandi dan Bion Up. Jerandi adalah pupuk berbentuk tablet, kegunaannya untuk tanaman buah jeruk.
Namun, produk Jerandi bukan hanya digunakan pada tanaman jeruk saja, tapi semua tanaman buah bisa dilakukan. Apalagi di Banjar ini sedang semangatnya bertani pohon Pepaya Calina.
“Kami bawa pupuk Jerandi ini tiada lain karena di Banjar sedang menggalakan tanaman buah Papaya Calina. Kelebihan pupuk Jerandi adalah penyerapannya pelan-pelan, sehingga akan menjadikan buah kulitas maupun kuantitasnya sangat baik,” tuturnya.
Sedangkan, pupuk Bion Up adalah jenis pupuk hayati yang di dalamnya terkandung mikroba, atau suatu konsorsium mikroba potensial berbentuk cair berisi mikroba pemfiksasi nitrogen (Azotobcter chroococcum, Azotobacter Vinelandii, Azospirillum dan Acinetobacter), serta bakteri pelarut fosfat Pseudomonas Cepacia dan jamur pelarut Fosfat Penicillium sp.
“Pupuk ini menggunakan mikroba unggul yang sudah teruji secara laboratorium, dan ke enam mikroba ini tidak berinteraksi negatif,” jelas Astrid.
Sementara itu, Acoount Officer sekaligus Sales Manager PT. Pupuk Kudjang, Agung, mengatakan, kedatangan pihaknya bukan sekedar mensosialisasikan beberapa produk pupuk non subsidi yang ada dipihaknya, tetapi dalam rangka ikut meningkatkan produksi pertanian di Kota Banjar.
“Kami ingin ada kontribusi bagi peningkatan produksi pertanian. Selain kami bertanggungjawab menyalurkan pupuk subsidi, kami juga mempunyai tanggung jawab penyaluran pupuk non subsidi yang bebas diperjual belikan, tanpa campur tangan uang pemerintah,” terangnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap para Gapoktan bisa ikut andil dalam proses penyaluran pupuk non subsidi. Selain itu, dari awal Gapoktan di Banjar juga mendapatkan keleluasaan penyaluran pupuk subsidi. (Nanks/Koran-HR)