Banjar, (harapanrakyat.com),- Sekolah Luar Biasa (SLB) Pasundan Banjar yang beralamat di Jl. Gotong Royong, Kelurahan/Kecamatan Banjar, Kota Banjar, tidak hanya melakukan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) saja, namun juga tingkat SLP dan SLA.
Menurut Idin, salah seorang tenaga pengajar di sekolah tersebut, bahwa sejak SLB Pasundan berdiri tahun 1992, sampai sekarang tetap eksis menyelenggarakan proses belajar mengajar bagi anak-anak yang mempunyai keterbelakangan mental.
Saat ini, jumlah peserta didik untuk tingkat SD sebanyak 75 orang, SLP 17 orang dan SLA 11 orang. Sedangkan, jumlah tenaga pengajar yang telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ada 11 orang, dan tenaga sukwan 5 orang, namun semuanya sudah sarjana S1.
Dikatakan Idin, setiap tenaga pengajar di SLB harus betul-betul mempunyai kesabaran ekstra, serta keuletan dalam menghadapi anak didiknya yang mempunyai kelainan fisik, seperti tuna netra, tuna rungu, tuna daksa dan tuna grahita (cacat mental).
âMengajar di SLB memang ada keunikan tersendiri dan penuh tantangan, berbeda dengan di sekolah biasa pada umumnya. Selain itu, menjadi guru SLB juga banyak nilai ibadahnya,â kata Idin, Selasa (11/10).
Lanjut dia, pendidikan bagi anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental sangat diperlukan. Lantaran, apabila dibimbing dan diarahkan melalui pendidikan, tentunya dengan karakteristik masing-masing anak, mereka sebetulnya punya potensi untuk bisa berprestasi.
Seperti halnya yang dilakukan di SLB Pasundan Banjar, dimana peserta didiknya telah berhasil meraih prestasi saat mengikuti lomba atletik dan bulutangkis tingkat provinsi, yang digelar di Cianjur pada bulan Juni lalu. Mereka berhasil meraih juara ke III.
âItu semua bukti bahwa potensi yang ada di anak-anak cacat bisa digali dan membuahkan prestasi. Makanya kami menghimbau kepada orang tua yang mempunyai anak keterbelakangan mental untuk tidak pesimis. Sebab, setiap manusia punya keunikan dan potensi yang bisa kita gali melalui belajar,â pungkasnya. (AM)