Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Kabar tertangkapnya 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di perbatasan Turki- Suriah oleh aparat keamanan dari otoritasi Turki, yang diduga mereka akan bergabung dengan organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), ternyata 5 orang diantaranya tercatat sebagai warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Seperti dilansir media online nasional, 5 warga Ciamis itu diketahui bernama Stanzah, Ifah (suami-istri) dan kedua anaknya Is dan AM. Sementara satu orang lagi yang tercatat sebagai warga Ciamis bernama Ihsan.
Hasil penelusuran HR Online, Sabtu (14/03/2015), Ihsan yang dimaksud ternyata Muhammad Ihsan Rais, warga Dusun Cisaar RT 10/RW 03 Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Ihsan dikenal sebagai pemuda taat beragama, karena dia seorang santri yang mengeyam pendidikan keagamaan di sejumlah pesantren di luar daerah.
Baca juga: Disinggung Soal ISIS, Ayah Santri Ciamis yang Ditangkap di Turki Ini Marah
Saat mengunjungi rumah Ihsan, HR Online bertemu dengan ayahnya yang bernama Eman Sulaeman (55). Saat khendak diwawancara, Eman sempat menghindar dan menolak ditanya seputar keberadaan anaknya. Namun, setelah difasilitasi oleh kepala desa setempat, akhirnya Eman mau berbicara sedikit tentang anaknya.
Baca juga: Penangkapan 5 Warga Ciamis di Turki Dikaitkan dengan ISIS, Ini Kata Bupati
Kepada HR Online, Eman mengaku, kalau anaknya sudah tiga bulan pergi dari rumah untuk menuntut ilmu ke salah satu negara di Timur Tengah. “Dia pergi ke Timur Tengah untuk belajar agama,” kata Eman, yang didampingi Kepala Desa Kertahayu, Affandi, Sabtu (14/03/2015).
Sementara itu, Stanzah, Ifah (suami-istri) dan kedua anaknya Is dan AM, dikabarkan mereka berdomisili di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Hingga berita ini diunggah, HR masih menelusuri identitas satu keluarga tersebut. (Andri/R2/HR-Online)