Selasa, April 29, 2025
BerandaBerita TerbaruKAMI Mogok Kuliah, Tuntut Pemerintah Bubarkan PKI 1965

KAMI Mogok Kuliah, Tuntut Pemerintah Bubarkan PKI 1965

Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) menuntut 3 penyelesaian masalah rakyat pasca terjadinya peristiwa G30S/PKI tahun 1965. Tidak seperti kebanyakan organisasi lain yang anarkis, KAMI demonstrasi dengan cara yang terbilang unik: mogok kuliah.

Hal ini menarik dan jadi pusat perhatian dalam berbagai gerakan Mahasiswa di Indonesia. Sebab dengan cara mogok kuliah KAMI berhasil menggoyahkan pemerintah untuk merealisasikan 3 tuntutan yang kemudian disebut dengan istilah Tritura.

KAMI menganggap jika kabinet Sukarno telah gagal menggerakan roda pemerintahan. Sukarno telah kecolongan karena kabinetnya berhasil disusupi oleh orang-orang PKI yang zaman itu dikenal dengan sebutan Gestapu.

Maka dari itu Mahasiswa sebagai agen perubahan bertindak tegas. Terutama bergerak untuk mengawal laju pemerintahan supaya bekerja dengan seimbang kembali.

Adapun hal ini dilakukan dengan menuntut 3 aspirasi yaitu; (1) Bubarkan PKI, (2) Rombak Kabinet Dwikora, dan (3) Perbaiki Ekonomi Pemerintah –turunkan harga.

Baca Juga: Propaganda Bahaya Laten Komunis 1984, Ada Gerakan PKI Bawah Tanah

KAMI, Organisasi Pemuda Progresif-Revolusioner Mogok Kuliah

Menurut surat kabar Angkatan Bersendjata yang terbit pada tanggal 14 Februari 1966 bertajuk, “Mogok Kuliah”, KAMI merupakan organisasi pemuda yang progresif-revolusioner. KAMI menjadi wadah Mahasiswa kritis sejak era Orde Lama.  

KAMI terkenal revolusioner karena sering melakukan demonstrasi pada masa pemerintahan Sukarno. Organisasi pemuda ini memiliki slogan khusus saat melakukan aksi demonstrasi yaitu dengan istilah “ganjang kontrarevolusi”.

Musuh KAMI adalah PKI, partai kiri ini sering mengintervensi pemerintah maka jalan demokrasi tersendat-sendat. KAMI menuduh PKI sebagai partai yang ingin menguasai kursi pemerintahan, dengan kata lain bisa merenggut kekuasaan Presiden (Kudeta). Maka pasca peristiwa G30S/PKI KAMI menginisiasi tuntutan “Bubarkan PKI”.

Menurut pengamat politik, KAMI merupakan organisasi Mahasiswa Nasional yang memiliki fungsi mengontrol pemerintah Orde Lama.

Melalui KAMI pemerintahan Sukarno bisa terkawal. Sebab selepas Sukarno berpisah dengan Hatta, arah politik Indonesia semakin kacau akibat adanya infiltrasi PKI.

Baca Juga: Sisa-Sisa Pemberontakan PKI 1927 di Sumatera, Pelakunya Nyamar Jadi Maling

KAMI Sukses Realisasikan Tritura

Masih menurut surat kabar Angkatan Bersendjata (1966), setelah peristiwa G30S/PKI 1965 terjadi, Angkatan Darat memburu seluruh pelaku kejahatan tersebut. Mereka menangkap orang-orang yang terlibat dengan PKI.

Kondisi negara semakin mencekam dan tak searah karena Sukarno tidak menghendaki PKI jadi sasaran utama Angkatan Darat untuk ditangkap. Mahasiswa seluruh Indonesia yang diwakili oleh KAMI marah mendengar pernyataan ini.

Maka dari itu mereka serempak mengadakan demonstrasi dengan menuntut 3 penyelesaian masalah negara pasca G30S/PKI 1965 melalui Tritura.

Tritura antara lain menuntut agar Sukarno bersedia membubarkan PKI, merombak kabinet kerja –menyingkirkan kekuatan kiri dalam birokrasi negara, dan memperbaiki ekonomi rakyat.

Menurut KAMI 3 tuntutan itu bisa memperbaiki arah demokrasi Indonesia kembali normal. Paling tidak keadaan sosial, ekonomi, dan politik negara stabil kembali seperti sebelum Indonesia didominasi oleh PKI.

Sebab pada intinya yang menjadi persoalan adalah campur tangan PKI membawa politik Indonesia menjadi keruh dan kacau.

Aksi KAMI direspon oleh pemerintah Sukarno dengan tembakan aparat. Hal ini membuat Mahasiswa beberapa jadi korban timah panas. Walau demikian KAMI terus melanjutkan aksi demonstrasinya. Hingga pada akhirnya mereka melakukan mogok untuk pemerintah.

Atas peristiwa ini KAMI disebut banyak tokoh Nasional sebagai organisasi Mahasiswa yang visioner. Mereka selalu berpikir maju dan tidak rela apabila negara yang diperjuangkannya menolak aspirasi rakyat. Bagi KAMI rakyat adalah kebenaran demokrasi.

Baca Juga: Sejarah PKI yang Dihilangkan Orba, Tolak Politik Pecah Belah

KAMI Mogok Kuliah Terinspirasi Gerakan Mahatma Gandhi

Ketika KAMI melakukan aksi mogok kuliah, banyak pengamat menyebut aksi ini terinspirasi dari gerakan Nasionalis Mahatma Gandhi di India.

Selain melakukan mogok kuliah KAMI juga menghasut perkumpulan buruh untuk ikut mogok kerja. Mereka sengaja lakukan ini agar pemerintah merasakan betapa pahitnya ditinggal oleh buruh. Negara menjadi bangkrut dan tidak punya pendapatan seperti biasa.

Buruh dan Mahasiswa menjadi agen perubahan menuntut perbaikan pemerintah zaman Presiden Sukarno.

Mereka terjun langsung ke jalanan untuk mempertahankan demokrasi. Sebab di era transisi Presiden Sukarno demokrasi semakin sempit karena banyak dicampuri oleh unsur ideologi kiri (komunis) yang pasif.

Adapun kutipan yang mengatakan gerakan mogok KAMI sama seperti gerakan Mahatma Gandhi di India diuraikan dalam surat kabar Angkatan Bersendjata (1966) di bawah ini:

“Mogok kuliah jang dilakoekan oleh KAMI lebih menyerupai Mogok Makannja Mahatma Gandhi di India. Jakni atas penjiksaan diri sebagai manifestasi adjaran AHIMSA. Gandhi menamakan gerakan ini dengan Sendjata Perdjuangannja Kaum Lemah”.

Hingga tahun 1966 aksi KAMI tumbangkan Orde Lama terbilang sukses. Karena kondisi yang tak lagi muda dan sehat Sukarno menyerah dan memindahkan komando pengamanan negara pada Jenderal Soeharto.

Di tangan Jenderal Soeharto tuntutan Tritura Mahasiswa yang tergabung dalam KAMI menjadi terealisasi. Perlahan-lahan ekonomi negara berkembang dan menuju ke arah yang lebih baik. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Korban Tertabrak Mobil Jip Bassis Dewa 19 di Tasikmalaya Makin Membaik, Polisi Ungkap Dua Pihak Tempuh Jalur Islah

Korban Tertabrak Mobil Jip Bassis Dewa 19 di Tasikmalaya Makin Membaik, Polisi Ungkap Dua Pihak Tempuh Jalur Islah

harapanrakyat.com,- Korban yang tertabrak mobil jip basis band Dewa 19 kini semakin membaik. Korban yang bernama Sandika Ramadansyah (8) tertabrak di Jalan Nasional Tasikmalaya-Pangandaran,...
Ilustrasi dikejar tawon engang

Cari Rumput Berujung Dikejar Tawon Engang, Wajah Warga Ciamis Ini Bengkak dan Alergi

harapanrakyat.com,- Wajah Omang bengkak dan alergi gegara disengat tawong engang. Warga Dusun Kalangon, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini awalnya dikejar...
Panitia Seleksi Sebut Peluang Jadi Pimpinan Baznas Kota Banjar Masih Terbuka, Baru Ada 9 Pendaftar

Panitia Seleksi Sebut Peluang Jadi Pimpinan Baznas Kota Banjar Masih Terbuka, Baru Ada 9 Pendaftar 

harapanrakyat.com,- Panitia seleksi pemilihan pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Banjar, Jawa Barat menyebut masih membuka kesempatan kepada warga. Mereka yang berminat dapat...
Tokoh dan Mantan Caleg Gabung Demokrat Kota Banjar

Pasca Pemilu dan Pilkada Kota Banjar, Sejumlah Tokoh dan Mantan Caleg Gabung Demokrat

harapanrakyat.com,- Pasca Pemilu dan Pilkada 2024, sejumlah tokoh dan Mantan Caleg kontestan Pemilu 2024 di Kota Banjar, Jawa Barat, bergabung ke partai Demokrat. Salah satunya...
Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Sumedang, Ada yang Terlempar Keluar Kendaraan

Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Sumedang, Ada yang Terlempar Keluar Kendaraan

harapanrakyat.com,- Korban selamat kecelakaan maut menjelaskan kesaksian peristiwa yang terjadi di Jalan Tol Cisumdawu Kilometer 189, tepatnya di kawasan Desa Mandalaherang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten...
Hengkang dari Persib Bandung

Hengkang dari Persib Bandung, Ciro Alves Tulis Pesan Menyentuh

Ciro Alves hengkang dari Persib Bandung usai raih kemenangan 3-0 atas PSS Sleman dalam lanjutan Laga BRI Liga 1, Sabtu (26/4/2025) malam lalu. Pemain...