Divestasi saham Vale menjadi bagian dari strategi perusahaan. Saham Vale melakukan divestasi dalam waktu dekat. Pelepasan saham ini perusahaan lakukan demi keinginannya untuk bisa memperpanjang hak konsesi tambang nikel Indonesia yang akan habis pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Perbedaan Scalping dan Swing Trading, Keuntungan hingga Risiko
Apalagi dalam undang-undang ada aturan jika perusahaan tambang asing harus melepas 51% sahamnya pada pihak lokal. Hal ini pun sudah perusahaan lakukan pada tahun 1990 dan 2020 sebesar 20%. Lantas bagaimana dengan tahun ini, kami akan memberikan penjelasan secara lengkap.
Divestasi Saham Vale Indonesia
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) rencananya akan kembali melakukan divestasi. Meski sebagai kewajiban perusahaan luar negeri, namun hal ini juga terjadi karena memiliki peran yang cukup penting pada perusahaan.
Salah satunya memperpanjang keberadaan perusahan di Indonesia. Seperti yang kita tahu jika di tahun 1990 Vale atau kini bernama PT International Nickel Indonesia Tbk atau INCO melepas saham ke publik.
Setelah itu, 10 tahun selanjutnya Mind Id sebagai perusahaan saham milik negara ini yang mengantongi saham Vale. Begitu juga dengan tahun ini Mind Id kembali membeli saham Vale.
Perusahaan Mind Id kabarnya juga kurang puas dengan Vale Canada Ltd (VCL) sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut. Sehingga terjadi tarik ulur dan segketa antara keduanya.
Mind Id Berusaha Memiliki Saham Mayoritas Vale
Divestasi saham Vale akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini membuat VCL kurang dalam kendali. Apalagi Vale dalam beberapa tahun ini absen dari pemain dividen.
Baca Juga: Saham Auto Reject, Definisi dan Jenis yang Perlu Investor Ketahui
Sehingga kondisinya berubah atau berpindah tangan pada Mind Id. Prusahaan menginginkan sebagai pemegang saham mayoritas. Namun pembelian saham dalam program divestasi saat ini tidak cukup untuk melakukan hal tersebut.
Sehingga Mind Id harus mau membeli saham yang sudah perusahaan lain miliki. Setelah itu, masih harus mereka bagikan kepada perusahaan milik pemerintah daerah. Misalnya saja Vale masih memiliki persoalan di daerah Sulawesi.
Pemanfaatan lahan konsesi Vale dari 118 ribu hektar lahan tambang nikel hanya belasan ribu hektar yang terolah. Karena kondisi ini pihak pemerintah memerintahkan jika perusahaan tersebut menciutkan lahan Vale. Sehingga diberikan kepada penduduk lokal.
Mind Id Siapkan Dana Pembelian Saham Vale
Sejak divestasi saham Vale akan kembali dilakukan, PT Mineral Industri Indonesia (Mind Id) pastikan jika memiliki keuangan yang kuat. Meski demikian perusahaan masih menunggu arahan dari pemerintah untuk divestasi 11% saham Vale.
Baca Juga: Cum Dividen Saham Dibuka Mulai Tanggal 26 April 2023
Bahkan Heri Yusuf selaku Corporate Secretary Mind Id mengatakan jika menanti proses formal Vale untuk memberikan penawaran saham. Meski demikian perusahaan Mind Id juga sudah mempersiapkan pendanaan yang mereka butuhkan.
Menariknya lagi, untuk tahun 2023 Mind Id membukukan pendapatan sebesar Rp 29,44 triliun. Sedangkan untuk laba bersihnya tumbuh 1,71% yoy dari Rp 5,24 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Karena kondisi keuangan perusahaan Mind Id maka divestasi saham Vale siap dipindah tangankan ke perusahaan tersebut. (R10/HR-Online)