Kamis, April 24, 2025
BerandaHistoriaGempa Bumi Tahun 1937 Guncang Jawa Selatan, Merusak Candi Plaosan

Gempa Bumi Tahun 1937 Guncang Jawa Selatan, Merusak Candi Plaosan

Pada hari Sabtu, tanggal 2 Oktober 1937 berita nasional milik bumiputera mengabarkan adanya bencana alam gempa bumi hebat yang mengguncang wilayah Jawa bagian Selatan.

Gempa bumi yang terjadi di antara Yogyakarta dan beberapa daerah Selatan yang termasuk ke dalam provinsi Jawa Tengah menimbulkan berbagai kerusakan. Kendati begitu berita di atas tidak mengabarkan korban jiwa.

Hanya saja peristiwa bencana alam ini menimbulkan dampak trauma yang tinggi bagi masyarakat yang mengalaminya. Bahkan mereka terkadang sering merasa panik apabila ada goncangan rumah yang disebabkan oleh angin dan hujan yang lebat.

Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 1937 ini ternyata merupakan salah satu bencana alam yang besar di daerah Jawa Selatan.

Baca Juga: Geger Bongkahan Emas di Gunung Sawal Ciamis Tahun 1963

Peristiwa Gempa Bumi Tahun 1937 Mengguncang Yogyakarta: Merusak Candi Plaosan

Menurut surat kabar Pemandangan yang terbit pada hari Sabtu, 2 Oktober 1937 bertajuk, “Masih Ada Gempa-Boemi”, penyebab gempa bumi adalah pergeseran lempeng tanah yang terjadi pada tahun 1937 telah menimpa Yogyakarta. Gempa ini merusak beberapa komplek peninggalan arkeologis di Candi Plaosan.

Selain merusak perumahan penduduk, rupanya peristiwa bencana gempa ini juga telah mengubah struktur bangunan batu di Candi Plaosan. Hal ini menyebabkan pemerintah kolonial khawatir akan keruntuhan candi tersebut.

Oleh sebab itu selepas bencana ini berlalu, pemerintah langsung menggerakan tim arkeologis Belanda untuk memperbaiki kerusakan.

Adapun pernyataan kerusakan yang menimpa Candi Plaosan tertera dalam surat kabar Pemandangan (1937) sebagaimana berikut kutipan di bawah ini:

“Diwartakan dari Djokja, bahwa di tempat tsb masih timboel gempa boemi, akan tetapi tidak menimboelkan soeatoe ketjelakaan apa-apa, Hanja saja tjandi-tjandi di daerah Plaosan telah mendapat keroesakan”.

Merusak Ratusan Rumah di Wilayah Kedu Bagian Selatan

Selain menimpa daerah Yogyakarta, gempa hebat yang terjadi pada tahun 1937 juga merusak ratusan rumah warga di wilayah Kedu bagian Selatan.

Menurut surat kabar Pemandangan (1937) bertajuk, “Akibat Gempa Boemi”, setidak-tidaknya ada ratusan rumah warga yang roboh dan mengalami kerusakan.

Baca Juga: Sejarah Panggilan Aden di Tatar Sunda, Pernah Dikecam Para Raden

Sedangkan menurut Laporan Kawat Gubernur Jawa Tengah pada pemerintah pusat di Batavia, paling tidak terdapat 303 rumah yang rusak dan 90 lain di antaranya roboh akibat guncangan hebat bencana gempa.

Pernyataan itu sebagaimana mengutip surat kabar Pemandangan (1937) berikut ini: “Dalam gempa boemi jg achir-achir ini di Kedoe Selatan, ada 303 roemah jang roentoeh antara mana jg 90 boeah ta’ dapat lagi dihuni”.

Berdasarkan tangkapan ekonom Belanda di Jawa Tengah, kerugian yang ditimbulkan akibat gempa bumi ditaksir mencapai f. 4. 700. Atau jika kita konversikan dengan mata uang rupiah saat ini bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Gempa Hebat yang Menimbulkan Traumatis

Goncangan hebat akibat bencana gempa bumi tahun 1937 telah menimbulkan traumatis yang tinggi bagi masyarakat Kedu dan Yogyakarta.

Mereka takut akan adanya gempa susulan. Maka dari itu sesudah gempa itu terjadi warga korban bencana tersebut tak langsung masuk ke rumah. Mereka mendirikan tenda-tenda pengungsian.

Baca Juga: Kisah Masyarakat Betawi Abad 19, Rayakan 3 Kali Lebaran dalam Setahun

Bahkan bagi mereka yang menjadi korban kehilangan tempat tinggal (roboh akibat gempa) memilih tinggal berbulan-bulan di posko pengungsian. Tidak ada ganti rugi dari pemerintah kolonial, hanya saja terdapat bantuan sedikit uang dan makanan untuk mengisi perut sehari-hari.

Traumatis yang kuat tidak berhenti sebulan dua bulan, melainkan tahunan. Terhitung sudah 5 tahun berlalu nampaknya masyarakat di Yogyakarta dan Kedu Selatan masih khawatir dengan terjadinya kembali gempa bumi.

Kendati demikian mereka punya kelebihan yang orang lain tidak punya. Kelebihannya adalah naluri dan insting kebencanaan yang kuat. Masyarakat di Yogyakarta dan Kedu Selatan terbilang lebih peka dari masyarakat lain pada umumnya akan terjadinya bencana alam.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana memiliki insting yang kuat. Bilamana bencana gempa misalnya terjadi lagi, mereka tahu apa yang mesti dilakukan. Berlindung, melarikan diri ke tempat yang lebih luas seperti lapangan.

Begitulah salah satu kisah dari sejarah bencana alam: gempa bumi tahun 1937 yang menimpa daerah Jawa bagian Selatan. Meskipun menimbulkan kerusakan, ternyata juga memiliki dampak positif. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Sayap Kanan Timnas Indonesia

Sayap Kanan Timnas Indonesia Terancam Kosong, Ini Deretan Nama Pengganti Kevin Diks

Posisi sayap kanan Timnas Indonesia terancam kosong di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung pada bulan Juni 2025 mendatang. Terancam kosongnya posisi...
Cara Mengatasi iPhone ke Lock iCloud, Bisa Pakai IMEI

Cara Mengatasi iPhone ke Lock iCloud, Bisa Pakai IMEI

Cara mengatasi iPhone ke lock iCloud bisa dipraktikkan agar lancar mengoperasikan gadget. Saat Apple ID terkunci, pengguna memang tidak bisa memanfaatkan gadgetnya seperti biasanya....
Bridal Shower Luna Maya Jadi Sorotan Karena Kemewahannya

Bridal Shower Luna Maya Jadi Sorotan Karena Kemewahannya

Bridal shower Luna Maya jadi sorotan. Beberapa waktu lalu kekasih Luna Maya, Maxime Bouttier resmi melamarnya. Banyak yang penasaran dengan tanggal pernikahan pasangan artis...
Pelatih Persib

Bukan Hanya Saddil Ramdani, Pelatih Persib Bandung Akui Ingin Rekrut Kedua Pemain Ini, tapi…

Pelatih Persib, Bojan Hodak akhirnya buka suara mengenai kabar soal Saddil Ramdani yang jadi incaran Persib Bandung. Saddil Ramdani memang tengah ramai jadi perbincangan...
Adab Melayat Mon Muslim, Pahami dengan Baik Agar Tidak Salah

Adab Melayat Non Muslim, Pahami dengan Baik Agar Tidak Salah

Adab melayat non Muslim harus umat Islam pahami. Sebagai seorang Muslim, penting untuk memahami bahwa melayat ke rumah duka non-Muslim tidak bisa Anda lakukan...
Itel A95 5G Telah Rilis di India dengan Dimensi 6300 dan Harga di Bawah 2 Jutaan

Itel A95 5G Telah Rilis di India dengan Dimensi 6300 dan Harga di Bawah 2 Jutaan

Itel kembali merilis smartphone terbaru yang saat ini memasuki pasar di India. Produk tersebut adalah Itel A95 5G yaitu kelanjutan dari Itel A80 yang...