Saham First Republic Bank dikabarkan anjlok setelah terkena imbas gagalnya sistem Silicon Valley Bank. Bahkan nilai penurunan saham dari First Republic Bank ini menyentuh angka yang cukup drastis hingga 67%. Padahal sebelumnya, bank swasta AS tersebut memastikan memiliki dana sebesar USD70 miliar untuk menjaga likuiditasnya.
Titik puncak penurunannya sendiri terjadi pada hari Senin, 13 Maret 2023 lalu. Tepat ketika likuiditas dengan nilai fantastis itu tetap tidak mampu menarik minat investor. Terlebih kebangkrutan SVB yang kian memanas membuat posisinya langsung jungkir balik.
Baca Juga: Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) Saat Tren Menurun
Kondisi Pasar Pasca Saham First Republic Bank Anjlok
Pada Minggu malam, First Republic menyatakan masih memiliki sekitar USD70 miliar likuiditas yang belum terpakai. Seperti pembiayaan tambahan JPMorgan Chase & Co dan pinjaman dari Federal Reserve.
Kedua sumber likuiditas tersebut rencananya akan mereka pakai untuk mendanai sejumlah operasional. Namun perdagangan saham First Republic Bank otomatis terhenti ketika nilai penurunannya semakin tidak terkendali. Tak tanggung-tanggung, bahkan angkanya langsung terjun ke level US$ 28.95.
Christopher McGratty selaku Ketua Riset Bank AS menyebut, ada sejumlah pemicu yang memperparah situasi. Masalah utamanya adalah krisis kepercayaan di dalam kelengketan simpanan. Pihaknya menjelaskan apabila terjadi kesalahan dalam mengambil langkah, maka pergerakan nilainya menjadi sangat cepat.
Baca Juga: Saham Nusantara Sawit Sejahtera Resmi Terdaftar di BEI
Ancaman Krisis di Depan Mata
Anjloknya saham First Republic Bank pada senin kemarin tentu mengguncang berbagai pihak. First Republic sendiri memimpin kerugian diantara beberapa saham bank pemberi pinjaman regional.
Kerugian tersebut meliputi Western Alliance yang langsung terjun 52%, serta PacWest Bancorp anjlok hingga 36%. Sedangkan saham milik Zions Bancorp, Comerica Inc, dan Truist Financial merosot senilai 7% hingga 18%.
Untuk kembali meraih kepercayaan investor di sistem perbankan, sekaligus mencegah terjadinya krisis yang lebih luas. Otoritas AS mulai merencanakan beberapa langkah darurat. Namun hingga kini, langkah tersebut masih belum menunjukkan hasil pasti.
Baca Juga: Efek Private Placement Terhadap Harga Saham dan Contohnya
Bantuan dari 11 Bank AS
Melihat kondisi saham First Republic Bank yang semakin tidak terkendali. Sebanyak 11 bank raksasa asal AS akhirnya turun tangan. Bank yang ikut patungan meliputi JPMorgan, Wells Fargo, Citigroup dan Truist, dan masih banyak lagi.
Kesebelas bank tersebut patungan untuk memberi suntikan dana kepada First Republic Bank. Melansir dari berbagai sumber, setoran dana yang terkumpul mencapai US$30 miliar atau Rp 460.5 triliun.
Kementerian Keuangan AS sangat menyambut baik dukungan sekelompok bank tersebut, untuk meningkatkan ketahanan sistem perbankan.
Dalam pernyataannya, bank-bank tersebut mengungkapkan tindakan mereka sebagai bentuk kepercayaan terhadap First Republic. Sekaligus mencerminkan keyakinan perbankan dari semua ukuran.
Mereka juga memperingatkan beberapa bank regional, menengah, dan kecil agar sama-sama menjaga kesehatan sistem keuangan.
Kabar terbaru tepatnya pada hari Kamis kemarin, saham First Republic Bank masih berhenti beberapa kali. Namun setelah beberapa saat, kondisi saham mampu bangkit dengan nilai kenaikan 10% lebih. (R10/HR-Online)