Hubble abadikan galaksi ubur-ubur yang berhasil curi perhatian ilmuwan. Setelah melakukan penelitian secara lebih mendalam, ternyata galaksi ubur-ubur yang berhasil teleskop Hubble abadikan tersebut bernama JO201. Melansir sci.news, galaksi di luar angkasa ini juga terkenal dengan sebutan LEDA 93189, LEDA 2456, dan Ka 364.
Baca Juga: Bahaya Satelit Elon Musk, Pengaruhi Teleskop Hubble
Teleskop Hubble Abadikan Galaksi Ubur-Ubur
Bukan tanpa alasan kenapa ilmuwan menyebut JO201 sebagai galaksi ubur-ubur. Hal ini lantaran galaksi JO201 memang memiliki tubuh utama yang besar. Dari ukuran dan bentuk tubuhnya saja sudah bisa mengingatkan kita dengan ubur-ubur.
Selain itu, galaksi tersebut juga mempunyai sulur atau rumbai. Sulur tersebut terlihat mengapung di bagian belakangnya. Hal tersebut semakin mempertegas penampilannya yang seperti makhluk laut.
Galaksi ini terdeteksi di konstelasi Cetus. Selama ini ilmuwan mengenalnya sebagai monster laut apabila menilik mitologi Yunani kuno. Hal ini jadi daya tarik tersendiri bagi galaksi JO201.
Sudah bukan rahasia lagi apabila galaksi di alam semesta ini sangat beragam. Tiap galaksi tersebut memiliki kekhasan tersendiri yang membuatnya jadi berbeda dengan galaksi lain.
Kekhasan tersebut bisa berupa bentuk, ukuran, massa, dan masih banyak lagi. Begitupun dengan galaksi JO201 yang tampak berbeda dan unik karena memiliki tampilan bak ubur-ubur.
Baca Juga: Galaksi di Sekitar Bima Sakti yang Paling Terkenal di Dunia!
Pemanfaatan Instrumen Canggih
Hubble bisa mengamati adanya galaksi ubur-ubur berkat teknologi Wide Field Camera 3. Instrumen tersebut mengamati ultraviolet dan panjang gelombang optik.
Dengan instrumen tersebut, maka Hubble bisa tahu hal-hal penting seputar galaksi, gas, debu, dan sulurnya. Ilmuwan juga terbantu dalam menyelidiki massa, ukuran, dan usia rumpun.
Proses Terbentuknya Galaksi JO201
Setiap galaksi memiliki proses pembentukan masing-masing. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembentukan tersebut juga tak sama. Hal ini juga berlaku untuk galaksi JO201. Galaksi ubur-ubur ini terbentuk karena efek ram-pressure stripping.
Efek tersebut membuat gravitasi objek lain yang terdeteksi di sekitarnya bertindak seperti halnya angin. Kondisi ini menciptakan pemindahan debu hingga gas dari galaksi.
Lantas melepaskan materi tersebut ke sejumlah wilayah. Karena tak cukup debu dan gas, maka proses pembentukan bintang jadi terhambat.
Baca Juga: Fakta Galaksi Andromeda, Tetangga Bima Sakti yang Terang!
Prosesnya membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk bintang. Bahkan kondisi tak biasa tersebut juga bisa menyebabkan galaksinya mati.
Berbicara mengenai temuan baru kali ini, ilmuwan ternyata tak hanya berhasil mendeteksi keberadaan galaksi JO201 saja, melainkan juga objek lain. Adapun objek yang dimaksud ialah galaksi ubur-ubur lainnya.
Tak tanggung-tanggung, tercatat ada 5 galaksi ubur-ubur yang terdeteksi. Dalam penelitian ini, ilmuwan mendeteksi terdapat lebih dari 3.700 gumpalan yang ada di cakram. Lalu juga ada 1.200 gumpalan di area ekstraplanar.
Tak berhenti di situ saja, saat melihat ekor galaksi, maka bisa menemukan lebih dari 1.200 gumpalan. Terlepas dari hal tersebut, keberhasilan Hubble abadikan galaksi ubur-ubur bisa membantu ilmuwan dalam mempelajari luar angkasa. (R10/HR-Online)