Gubernur Ridwan Kamil membantah pernyataan yang menyebut Jawa Barat merupakan provinsi yang intoleran. Melalui laman Instagram, Ridwan Kamil memaparkan data hasil survei dan memperlihatkan toleransi provinsi di Jawa Barat, Senin (30/1/2023).
“Dinamika sosial umat beragama di lapangan kadang ada dan viral, namun itu bersifat sporadis dan terjadi di banyak wilayah, hal itu tidak dapat kita simpulkan bahwa ada budaya intoleran secara umum,” tulis Emil.
Menurut Ridwan Kamil, berdasarkan hasil dari survei terhadap penduduk yang mengukur praktik sehari-hari warga Jawa Barat, disebutkan kebanyakan mayoritas menerima berbagai keberagaman.
“Mayoritas penduduk Jabar menerima berbagai keberagaman meliputi segala nilai-nilai Pancasila yang ada di dalamnya,” kata Kang Emil.
Survey Jawa Barat Provinsi Intoleran atau Tidak akan Diperluas
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Barat, Iip Hidayat mengaku diminta menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Konsultasi Politik Indonesia (IPRC) dalam upaya melakukan pemantauan toleransi di Jawa Barat.
“Kami melakukan survei ke sembilan kabupaten/kota, sementara untuk mereka yang menyatakan Jabar intoleran disurvei pada tiga kabupaten maupun kota. Hasilnya seperti yang dikatakan Gubernur dalam Instagramnya bahwa Jabar itu toleran,” kata Iip.
Iip menjelaskan survei IPRC 2023 akan diperluas ke 27 kota kabupaten atau bahkan seluruh Jawa Barat. Upaya tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih nyata, apakah benar provinsi Jawa Barat intoleran atau tidak.
“Mudah-mudahan akhir Maret ini hasil survei sudah dapat kami rilis sesegera mungkin,” ujarnya.
Baca Juga: Nasdem Jawa Barat Tidak Kehilangan Ditinggal Ridwan Kamil
Berbagai upaya yang akan dilakukan oleh Bakesbangpol untuk menjaga toleransi antara lain dengan mengadakan dialog antar suku dan umat beragama, khususnya bagi kalangan milenial.
“Salah satunya kami akan rutin mengadakan Jambore Nasional. Pesertanya adalah para milenial dari berbagai suku dan agama yang ada di wilayah Jabar. Nanti kami membahas problem solving dan yang lainnya dengan menghadirkan berbagai narasumber supaya dapat lebih terarah,” jelasnya.
Hasilnya, menurut Iip, secara signifikan mengubah pola pikir bagi generasi milenial yang ada di Jawa Barat. Milenial menjadi lebih open minded, moderat, dan tidak terlalu emosional. (Revi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)