Prospek saham Bank Syariah jelang pemilu 2024. Bank Syariah masih memiliki prospek saham yang cukup cerah. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sekarang valuasinya terbilang jauh lebih mendukung dan atraktif.
Secara outlook saham tersebut juga cukup positif, kualitas aset dan pertumbuhan bagus. Hal ini karena daya beli masyarakat yang membaik menopang kinerja perusahaan Bank Syariah. BRIS dalam pembiayaan konsumen atau customer lending.
Kinerja BRIS yang memperoleh dukungan customer lending dimana portofolionya jauh lebih bagus daripada sebelumnya.
Baca Juga: Daftar Saham Gocap Memiliki Potensi Semakin Rendah Tahun Ini
Prospek Saham Bank Syariah Membawa Sentimen Positif
Peluang untuk saham syariah masih cukup bagus dan tumbuh dengan baik. Bank Syariah pun mesti meningkatkan pelayanan agar dapat menambah pangsa pasar.
Kendati begitu, tahun ini bakal cukup menantang bagi bank-bank kecil dengan likuiditas cukup ketat. Suku bunga yang tinggi tidak akan baik untuk bank-bank kecil. Sebab mereka pun mesti membayar untuk biaya deposit para nasabah dan juga margin mereka mengalami penurunan karena terbatas.
Untuk tahun ini sektor perbankan masih cukup baik, khusus untuk bank besar yang memiliki likuiditas cukup terjaga. Penurunan saham BRIS pada tahun 2022 masih tergolong wajar.
Hal ini karena aksi taking profit tahun sebelumnya yang mengalami kenaikan. Meski demikian prospek saham BRIS masih cukup bagus di Indonesia.
Baca Juga: Rekomendasi Saham CPO 2023 Diprediksi Mengalami Penurunan
BRIS Sebagai Leader Bank Syariah di Indonesia
Prospek saham Bank Syariah terlihat cukup bagus tahun ini. Apalagi mengingat jika PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai leader di Indonesia.
Model bisnis Bank Syariah sendiri tidak terlalu membebani nasabah daripada bank konvensional. Sehingga BRIS masih memiliki potensi untuk terus berkembang.
Bukan hanya memelihara nilai syariah saja. Namun BRIS juga menyalurkan pembiayaan terkait ESG alias environmental, social, and corporate governance. Pembiayaan BRIS juga ikut mengambil pertumbuhan yang diikuti dengan kinerja positif dari perusahaan.
Baca Juga: Saham yang Kebal Resesi Investor Wajib Tahu, Ini Salah Satunya!
Membawa Sentimen Positif Bagi Investor Obligasi
Pemerintah merencanakan menurunkan defisit fiskal hingga di bawah 3% pada akhir tahun 2023. Cara ini akan membawa prospek saham Bank Syariah lebih lanjut untuk pasar obligasi di tahun 2023.
Mata uang cenderung menguat yang membawa angin segar untuk para investor obligasi. Dengan pertumbuhan pendapatan pemerintah yang kuat untuk tahun lalu, perkiraan suplai obligasi yang dibutuhkan tahun 2023 akan berkurang.
Sehingga harga obligasi lebih terdukung. Pemerintah berharap pertumbuhan pendapatan relatif flat untuk tahun ini. Sedangkan pengelaran akan sedikit menurun.
Tahun lalu investor asing mencatat outflow yang besar dari pasar obligasi Indonesia,akibat tekanan inflasi pengetatan moneter. Kepemilikan obligasi pada investor asing turun sebesar 14%.
Jika bank sentral lebih dovish secara progresif downside cukup terbatas saat ini untuk pasar obligasi dengan potensi flow reversal.
Mengetahui perkembangan tahun ini prospek saham Bank Syariah justru cukup bagus. Bahkan hadir dengan sentimen positif untuk pasar obligasi apalagi jelang pemilu tahun 2024 mendatang. (R10/HR-Online)