Roket terkuat SpaceX kembali terbang ke luar angkasa. SpaceX meluncurkan roket terkuat mereka dalam sebuah misi rahasia. Misi luar angkasa tersebut berhubungan dengan Angkatan Luar Angkasa Amerika serikat.
SpaceX merupakan perusahaan luar angkasa komersial yang sudah cukup lama beroperasi. Perusahaan milik Elon Musk ini terkenal dengan satelit luar angkasa buatan mereka.
Kini SpaceX kabarnya tengah memiliki misi luar angkasa rahasia bersama dengan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat. Misi yang bernama USSF-67 tersebut menerbangkan kembali roket terkuat milik SpaceX.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Starlink Gen2, Bawa 54 Satelit Generasi Baru
Roket Terkuat SpaceX Kembali Terbang ke Luar Angkasa
SpaceX memiliki salah satu roket andalan mereka, yaitu Falcon Heavy. Roket tersebut memang terkenal sebagai kendaraan peluncur yang dapat menjulang tinggi dan terkenal dengan akrobat udara.
Setelah beberapa waktu beristirahat, kini roket Falcon Heavy SpaceX kembali melambung tinggi ke angkasa di dalam misi rahasia terbaru yang bernama USSF-67.
Roket Falcon Heavy tersebut lepas landas dari Kennedy Space Center (KSC) milik NASA di Florida pada Minggu 15 Januari 2023. Falcon Heavy meluncur ke udara tepat pada pukul 17.56 waktu setempat.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Falcon 9, Timbulkan Fenomena Aurora Imitasi!
Membawa Satelit Komunikasi
Pada kenyataannya, misi USSF-67 ini membawa satelit komunikasi militer dan juga lima muatan satelit yang lebih kecil ke orbit.
Satelit utama di dalam misi USSF-67 merupakan Continuous Broadcast Augmenting SATCOM 2 (CBAS-2). CBAS-2 mengorbit ke arah orbit geostasioner, sekitar 35.700 kilometer (km) di atas Bumi.
Misi USSF-067 yang membuat roket terkuat SpaceX kembali terbang ini menggunakan jenis pesawat ruang angkasa yang sama di USSF-44, yaitu LDPE. Pada dasarnya LDPE merupakan bus luar angkasa yang dapat membawa satelit lebih kecil.
Perusahaan memulihkan dua penguat tahap pertama roket Falcon Heavy, yaitu tongkat putih panjang yang diikat menjadi satu untuk memberi roket kekuatan untuk lepas landas.
Setelah menghabiskan sebagian besar bahan bakarnya, pendorong samping akan menjauh dari inti pusat dan mengorientasikan dirinya kembali untuk menembus atmosfer Bumi.
Baca Juga: SpaceX Cargo Dragon NASA Berhasil Meluncur Dari Stasiun Antariksa
Penerbangan Pertama Setelah 3 Tahun
Falcon Heavy merupakan roket SpaceX yang memulai debutnya pada tahun 2018 lalu ketika sang CEO, Elon Musk memasang mobil pribadinya sebagai beban uji saat peluncuran.
Mobil Tesla Roadster milik Elon Musk tersebut berada di luar angkasa mengambil jalur memanjang mengelilingi Matahari yang kemudian berayun hingga ke jalu orbit Mars.
Rudal tersebut mengikuti misi uji dengan dua peluncuran pada tahun 2018 sebelum berhenti beroperasi selama 3 tahun. Hal tersebut karena sebagian misi besar SpaceX tidak membutuhkan penguat daya.
Di sisi lain, roket Falcon 9 milik SpaceX sudah terbang lebih dari 60 kali pada tahun 2022. Roket tersebut mengirimkan dua roket kelompok astronot dan satelit Starlink serta berbagai wahana antariksa lainnya.
Setelah modifikasi, akhirnya roket terkuat SpaceX kembali terbang ke luar angkasa. Kali ini roket pembawa satelit untuk meningkatkan kemampuan komunikasi serta menyiarkan data militer dengan lebih mudah. (R10/HR-Online)