Kapsul Soyuz MS-22 bocor di luar angkasa. Kebocoran pada kapsul Soyuz MS-22 ini membuat Rusia harus mengevaluasi ulang. Belum ada yang tahu bagaimana nasib dari pesawat luar angkasa ini kedepannya.
Soyuz MS-22 merupakan pesawat luar angkasa milik Rusia. Sejak beberapa waktu lalu memang terdeteksi memiliki beberapa masalah.
Hingga baru saja Rusia melihat kembali bahwa ada kebocoran pada badan kapsul luar angkasa tersebut. Kebocoran terdeteksi pada bagian sistem pendinginnya.
Baca Juga: Peluncuran Pesawat Hakuto-R oleh ispace Jepang Sukses!
Rusia Temukan Kapsul Soyuz MS-22 Bocor di ISS
Tahun ini bidang astronomi semakin berkembang pesat. Beberapa negara berpengaruh di dunia unjuk kebolehan dengan meluncurkan wahana luar angkasa. Tidak terkecuali Rusia.
Negara yang tengah menjadi sorotan dunia karena konfliknya dengan Ukraina ini memiliki sebuah kapsul yang kini sudah ada di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS.
Namun, sepertinya Rusia perlu mengevaluasi kapsul ruang angkasa mereka karena Soyuz MS-22 mengalami kebocoran. Rusia mendeteksi keberadaan lubang kecil pada pesawat luar angkasa Soyuz ini setelah melakukan serangkaian inspeksi.
Pemeriksaan kebocoran pada kapsul ini Rusia lakukan dengan menggunakan kamera yang terpasang di lengan robot besar Canadarm yang ada di ISS.
Pemeriksaan baru selesai pada Minggu, 18 Desember 2022 dan menghasilkan beberapa petunjuk berharga. Terdapat sebuah lubang kecil dan permukaan radiator pada sekitar lubang menunjukkan ada perubahan warna.
Baca Juga: Pesawat NASA Tabrak Asteroid Dimorphos Jadi Misi Bersejarah
Dugaan Penyebab Kebocoran
Meski sudah berhasil mendeteksi kebocoran, tetapi masih belum ditemukan penyebab terjadinya hal tersebut. Kapsul Soyuz MS-22 bocor pada Rabu 14 Desember 2022 malam.
Kala itu terdapat dua kosmonot Rusia yang berhasil melakukan perjalanan ke luar angkasa sehingga misi batal. Setelahnya, badan antariksa Rusia Roscosmos langsung menyelidiki kebocoran tersebut.
NASA menyampaikan bahwa saat ini Roscosmos tengah mengevaluasi hasil foto untuk menentukan apakah lubang terjadi akibat benturan puing-puing mikrometeroid atau salah satu lubang ventilasi pada radiator pra-produksi.
Untuk saat ini, benturan puing-puing luar angkasa menjadi salah satu hipotesis yang paling kuat dari penyebab kebocoran Soyuz. Namun, Roscosmos masih belum dapat menyimpulkannya.
Baca Juga: Pesawat Kargo Cygnus Tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional
Penentuan Nasib Soyuz MS-22
Kebocoran ini tentu bukanlah hal yang sepele. Roscosmos saat ini masih menilai apakah Soyuz MS-22 masih dapat beroperasi meski sepertinya sudah tidak memiliki pendingin lagi.
Keputusan nasib Soyuz MS-22 akan Roscosmos umumkan pada akhir bulan. Apabila kapsul ini tidak layak terbang, maka Roscosmos akan meluncurkan pesawat angkasa Soyuz lainnya dari Kosmodrom Baikonur milik Rusia di Kazakhstan.
Adapun pengganti pesawat luar angkasa ini perlu mereka lakukan untuk membawa pulang tiga astronot yang bertugas di ISS. Soyuz MS-22 membawa kosmonot Sergey Prokopyev, Damitry Petelin, serta astronot NASA Frank Rubio ke ISS pada September lalu.
Sebelum kapsul Soyuz MS-22 bocor terdeteksi, mereka dijadwalkan untuk kembali ke Bumi pada bulan Maret 2023 mendatang. Oleh karena itu, Rusia perlu mengirimkan kapsul baru untuk membawa mereka pulang ke Bumi. (R10/HR-Online)