Third liner saham merupakan istilah penting yang akan sering kita jumpai dalam dunia saham. Third liner adalah salah satu level saham. Istilah saham ini bukan secara resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), akan tetapi sebutan yang sering digunakan oleh para investor.
Umumnya, terdapat tiga level yang mesti kita pahami first liner, second liner, dan third liner. Adanya level saham semacam ini bertujuan untuk menunjukkan kasta, tingkatan atau penggolongan saham.
Perbedaan level saham ini bisa kita lihat dari berbagai hal. Mulai dari volume hingga kapitalisasi pasar dari saham.
Mengingat istilah ini tidak resmi, maka belum ada ketentuan secara pasti mengenai volume maupun kapitalisasi pasar tersebut.
Baca Juga: Stock Split Saham Bayan Resources, Tujuan hingga Jadwalnya
Third Liner Saham, Contoh dan Kelemahannya
Berdasarkan level blue chip dan saham mid cap stock, level ketiga ini merupakan level saham yang berada di bawah first liner dan second liner.
Selain kita kenal sebagai third liner, level ketiga ini juga disebut small cap. Pasalnya, saham level tiga ini memang mempunyai kapitalisasi pasar yang kecil.
Dengan demikian maka cenderung mengalami fluktuasi harga drastis. Terkadang, level saham ini menunjukkan pergerakan naik terlalu tinggi hingga mengalami penurunan yang cukup tajam.
Para investor khususnya investor pemula, perlu memperhatikan beberapa hal ketika memilih third level saham ini. Butuh pemahaman yang tinggi dengan ketelitian yang baik pula bila ingin memperoleh keuntungan dari investasi melalui saham level tiga ini.
Baca Juga: Saham Bank Amar Kembali Diborong oleh Tolaram Group
Contoh Third Liner
Saham-saham level tiga ini memiliki kecenderungan mengalami fluktuasi harga yang lebih tinggi bila kita bandingkan dengan saham-saham market cap yang lebih besar.
Namun, saham-saham level tiga juga kurang likuid. Hal inilah yang membuatnya sering kali menjadi sasaran empuk market maker.
Berkaca pada kasus ini, third liner memiliki penguatan yang cenderung bersifat temporer. Beberapa contoh saham level tiga antara lain SINI (PT. Singaraja Putra Tbk), FIRE (PT. Alfa Energi Investama Tbk), KJEN (PT. Krida Jaringan Nusantara Tbk), TAYS (PT. Jaya Swarasa Agung Tbk), dan SMKM (PT. Sumber Mas Konstruksi Tbk).
Baca Juga: Ciri Saham yang Layak Dibeli untuk Investasi Jangka Panjang
Kelemahan Third Liner Saham
Telah kita singgung di awal, saham level tiga ini memiliki tingkat likuiditas yang kurang bagus. Itu artinya, seorang trader memiliki kemungkinan untuk masuk ke saham kategori tersebut.
Akan tetapi belum tentu bisa menjualnya. Selain itu, level saham ini juga cenderung sepi peminat kecuali jika mulai aktif atau bergerak.
Melihat dari kekurangan ini, saham level tiga ada baiknya dipilih oleh trader dengan tingkat toleransi risiko tinggi atau agresif.
Sebenarnya, level saham ini menjadi pilihan scalper yang menginginkan keuntungan besar dalam jangka intraday atau kurang dari sehari. Sebelum memilih third liner saham, pastikan profil risiko, tujuan investasi, dan kondisi finansial Anda ketahui. (R10/HR-Online)