Danone Indonesia hadirkan inovasi produk yang rendah emisi serta gaya hidup ramah lingkungan. Langkah tersebut sebagai upaya menekan emisi karbon seiring meningkatnya suhu bumi, yang berdampak pada kesejahteraan manusia, ketahanan pangan dan juga kesehatan.
Sebagai informasi, COP atau Conference of Parties 21 Paris menargetkan menekan emisi karbon serendah-rendahnya. Dengan target tersebut maka diharapkan tingkat pemanasan global bisa kurang dari 1,5 derajat Celcius (°C).
Baca Juga: Workshop Danone-AMSI, Ahli Gizi UI Serukan Pentingnya Hidrasi bagi Tubuh
Akan tetapi, sampai saat ini target yang ditetapkan dalam komitmen COP ini belum juga tercapai. Sehingga, isu tersebut membuat sejumlah pakar dan praktisi iklim sangat mengkhawatirkan.
Seperti yang diungkapkan CEO Carbon Ethics, Agung Bimo Listyanu, saat menghadiri acara IDEAFEST 2022 belum lama ini.
Menurutnya, tentang mitigasi perubahan iklim, fakta di lapangan bahwa sekarang ini masih jauh dari komitmen yang sudha menjadi kesepakatan.
Ia memberikan contoh, bahwa area hutan di Indonesia hilang seluas sepuluh lapangan bola setiap menitnya.
“Padahal, hutan memiliki peranan yang sangat penting. Terutama untuk menyerap kembali emisi karbon dari atmosfer,” jelasnya.
Komitmen Danone Indonesia Tekan Emisi Karbon dengan Hadirkan Inovasi Produk Rendah Emisi
Lanjutnya menambahkan, bahwa saat ini makin meningkatnya keinginan masyarakat untuk hidup yang serba praktis.
Sehingga, akibatnya penggunaan plastik sekali pakai, pemakaian bahan bakar fosil dan konsumsi energi menjadi meningkat.
“Oleh karena itu, kita semua untuk terus mengurangi emisi karbon hasil dari transportasi, konsumsi dan sektor indusri,” kata Bimo.
Ia pun memberikan saran, bahwa untuk menekan jejak karbon, maka dengan cara menjalani gaya hidup ramah lingkungan. Sehingga, bisa langsung mengurangi konsumsi energi.
Lantas seperti apa komitmen Danone Indonesia untuk menghadirkan inovasi produk yang rendah emisi dan ramah lingkungan?
Sebagai bagian dari pelaku usaha dan juga produsen, komitmen Danone Indonesia yaitu memerangi perubahan iklim.
Baca Juga: Tantangan Menuju Endemi Covid-19 Jadi Perhatian Danone Indonesia dan AMSI
Salah satunya dengan mengurangi jejak karbon di sepanjang rantai pasoknya. Selain itu juga meminimalisir pelepasan karbon ke udara. Hal tersebut demi mencapai ambisi Net Zero yang sudah jadi komitmen global.
Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni mengatakan, bahwa pihaknya sudah menjalankan berbagai inisiaif untuk mengurangi jejak karbon.
Ia menjelaskan, langkah inisiatif Danone-AQUA tersebut, yaitu antara lain pemanfaatan energi terbarukan, efisiensi energi.
Kemudian, inovasi kemasan serta optimalisasi distribusi produk. Dan terakhir meningkatkan kemampuan tanah dengan cara pertanian regeratif dan konservasi lahan, agar karbon bisa lebih banyak terserap.
“Sehingga bisa menjadi perusahaan dengan Net Zero Emission atau Emisi Nol di seluruh rantai pasoknya pada tahun 2050, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan membangun bisnis yang berkelanjutan,” jelasnya.
AQUA Life Sudah Bersertifikasi Carbon Neutral
Lebih lanjut Ratih menambahkan, bahwa lewat AQUA Life, Danone Indonesia sudah mengurangi emisi karbon pada setiap tahap siklus hidup botol kemasan.
Inovasi produk yang rendah emisi serta gaya hidup ramah lingkungan yaitu mulai dari menggunakan bahan baku 100 persen plastik daur ulang.
“Selain itu juga, saat proses produksi sampai upaya offsetting buat mengimbangi emisi tersisa, kita juga menggunakan energi terbarukan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut sebagai pengejawantahan komitmen Danone-AQUA untuk mencapai Net Zero.
Sehingga dengan komitmen tersebut, AQUA Life sudah menjadi minuman pertama yang memiliki sertifikasi Carbon Neutral di Indonesia.
Dengan mengacu kepada standar internasional PAS 2060 oleh Carbon Trust, sehingga ia berharap DANONE-AQUA tidak berkontribusi lagi pada penambahan gas rumah kaca di atmosfer.
“Oleh karen itu lewat produk ini, kami dan juga konsumen bisa ikut serta dalam mitigasi perubahan iklim”, ungkap Ratih.
Baca Juga: Ray Wagiu Basrowi: Kasus Stunting Ancaman Generasi Bangsa
Sementara itu, aktor Indonesia yang juga sekaligus peminat gaya hidup ramah lingkungan, Dion Wiyoko, juga hadir pada acara IDEAFEST 2022.
Menurutnya, yang paling terasa dari dampak perubahan iklim yaitu cuaca yang semakin tidak menentu. Kemudian, naiknya suhu udara yang makin panas.
Selai itu juga bencana alam seperti banjir dari tahun ke tahun semakin meluas di berbagai daerah. Sehingga, kata Dion, pengaruhnya ke ketersediaan stok pangan.
“Semua itu terjadi karena jejak karbon hasil manusia yang makin tinggi. Dan dampak ini adalah konsekuensi yang harus kita hadapi,” katanya.
“Jika tidak segera mengambil langkah nyata, maka efek dari perubahan iklim ini akan kita rasakan hari ini juga, bukan esok,” imbuhnya.
Ia juga membagikan beberapa tips sederhana untuk melaksanakan gaya hidup ramah lingkungan. Seperti mengurangi penggunaaan kendaraan pribadi, yang kemudian beralih ke transportasi umum.
Bisa juga dengan memakai kemasan atau botol galon guna ulang dengan rendah jejak emisi karbon.
“Hal tersebut sudah telah Danone-AQUA lakukan. Yaitu dengan melakukan inovasi produknya, yakni AQUA Life. Bahkan produk ini sudah memiliki sertifikat karbon netral,” pungkasnya. (R5/HR-Online/Editor-Adi)