Pengertian dari ihram mungkin masih belum Anda pahami. Pengertian sebenarnya dari ihram tentu harus Anda pahami sebelum pergi umroh atau haji. Ketika hendak melaksanakan ibadah di tanah suci yaitu umroh atau haji tentu terdapat beberapa aturan.
Seluruh umat muslim yang akan menjalani ibadah tersebut pun harus mentaatinya karena hukumnya wajib. Beberapa peraturan tersebut seperti mengucapkan niat, membersihkan diri agar tetap suci, dan sebagainya.
Para jamaah pun tidak boleh mengucapkan kata-kata yang kotor maupun kasar dan masih banyak lagi larangan lainnya.
Berbagai aturan atau ketentuan tersebut tentunya penting untuk Anda taati agar ibadah bisa sempurna.
Tentunya Anda pun tidak mau jika ibadah umroh atau haji yang Anda jalankan tidak sempurna bukan? Padahal Anda sudah datang jauh-jauh dan telah menunggu dalam waktu yang lumayan lama.
Baca Juga: Tata Cara Wukuf di Arafah, Rukun Haji yang Penting
Pengertian dari Ihram, Ini Penjelasannya
Para jamaah tidak boleh meninggalkan syarat wajib haji dan umrah ketika sedang menjalankannya. Sebab, jika Anda orang yang melalaikannya maka ia harus membayar dam atau denda. Karena itu para jamaah tidak boleh meninggalkan syarat wajib tersebut, apalagi dengan sengaja.
Syarat wajib haji juga beragam dan harus Anda pahami sebelum melaksanakan ibadah haji. Syarat tersebut yaitu ihram, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah.
Kemudian syarat yang terakhir yaitu thawaf wada bagi jamaah yang akan meninggalkan Makkah.
Dari beberapa syarat wajib haji tersebut, kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai ihram. Secara harfiah pengertian dari ihram yaitu keadaan di mana seseorang sudah meniatkan hatinya untuk melaksanakan haji. Ihram harus datang dari dalam hati atau dengan sungguh-sungguh, tidak sembarangan.
Ihram harus Anda lakukan sebelum pergi ke miqat dan Anda akhiri dengan tahallul. Tahallul sendiri merupakan kegiatan mencukur rambut minimal 3 helai. Ketika sudah melakukan ihram, Anda juga harus mengikuti ketentuan dan peraturannya yang berlaku.
Baca Juga: Sejarah Puasa Ramadan, Sudah Ada Sebelum Zaman Nabi Muhammad
Sunnah Sebelum Ihram
Sebelum melakukan ihram, terdapat pula beberapa sunnah umum yang bisa Anda terapkan. Misalnya yaitu melakukan mandi besar agar badan tetap bersih ketika melakukan beribadah. Kemudian Anda bisa mencukur kumis dan bulu ketiak serta memotong kuku jari.
Kemudian sebelum ihram, Anda juga bisa menggunakan parfum atau wewangian untuk badan. Hal tersebut merupakan hal yang biasa Nabi Muhammad lakukan setelah mencapai Miqat. Karena itulah tentunya sangat baik untuk melaksanakan berbagai sunnah tersebut.
Larangan Selama Berihram
Setelah memahami pengertian dari ihram dan sunnahnya, selanjutnya kita akan membahas tetang larangannya.
Larangan ini pun harus selalu Anda hindari dan jangan sampai melakukannya. Contoh dari larangan tersebut misalnya yaitu laki-laki tidak boleh menggunakan pakaian yang dijahit.
Kemudian laki-laki tidak boleh menutup kepala sedangkan perempuan tidak boleh menutup wajah. Selama ihram, jamaah juga tidak boleh mencukur atau memotong rambut dan juga kuku.
Selain itu, jamaah baik laki-laki maupun perempuan juga tidak boleh menggunakan parfum.
Larangan selanjutnya yang harus Anda hindari yaitu tidak boleh membunuh hewan, apalagi dengan sengaja.
Kemudian jamaah tidak boleh melakukan hubungan seksual, melakukan dosa, atau perselisihan selama haji. Anda tidak boleh melakukan berbagai larangan tersebut setidaknya hingga ihram berakhir.
Baca Juga: Menghajikan Orang yang Sudah Meninggal, Begini Hukum dan Niatnya
Pakaian Ihram
Setelah mengetahui pengertian dari ihram, sunnah, dan larangannya Anda pun harus mengetahui pakaiannya.
Selama ihram, jamaah laki-laki maupun perempuan juga harus menuruti peraturan pakaian yang harus mereka kenakan. Untuk jamaah laki-laki, mereka harus menggunakan dua kain putih tanpa jahitan untuk menutupi badan.
Laki-laki juga lebih baik menggunakan sandal yang membiarkan kaki bagian atas terbuka. Sementara itu untuk perempuan boleh menggunakan pakaian warna pun yang mereka suka. Syaratnya mereka tidak boleh menggunakan pakaian yang menyerupai cara berpakaian pria.
Selama berihram pun perempuan juga tidak boleh menggunakan cadar dan sarung tangan. Hal tersebut pun sesuai dengan larangan Nabi Muhammad SAW. Mereka harus membiarkan wajah dan telapak tangan terlihat, tidak tertutup.
Demikianlah sedikit pembahasan mengenai pengertian dari ihram, sunnah, larangan serta aturan pakaiannya. Semoga pembahasan ini bisa menambah wawasan bagi kita semua sehingga bisa melaksanakan haji dengan lebih sempurna. (R10/HR-Online)