Sistem penglihatan gurita terbilang sangat unik. Ya, gurita ini merupakan hewan yang memiliki sistem penglihatan super canggih. Gurita sendiri punya kemampuan mengubah warna tubuhnya.
Hal itu bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Menariknya, gurita hanya punya satu fotoreseptor. Artinya, hewan satu ini melihat sekelilingnya hanya dalam hitam putih saja.
Baca Juga: Rahasia Kecerdasan Gurita dan Spesies Cephalopoda Lainnya Terungkap!
Hebatnya Sistem Penglihatan Gurita, Sangat Bagus Bahkan dalam Kegelapan
Gurita adalah salah satu binatang laut kelas cephalopoda. Cephalopoda merupakan hewan bertubuh lunak. Terdiri atas gurita, cumi-cumi, serta sotong yang punya otak terbesar dari seluruh invertebrata atau hewan tak bertulang belakang.
Gurita mempunyai penglihatan lebih maju ketimbang binatang laut yang lain. Makhluk laut ini memanfaatkan penglihatannya guna membedakan bentuk, ukuran, serta orientasi benda, kecerahan maupun cahaya yang terpolarisasi.
Struktur mata gurita terdiri dari lensa, pupil, serta retina. Bentuk pupil gurita adalah persegi panjang dengan arah horizontal. Banyaknya cahaya yang masuk diatur dengan mengurangi atau menambahkan panjang maupun lebar pupil.
Penglihatan gurita sangat bagus, bahkan di dalam kegelapan. Pada kulit gurita terdapat kandungan protein pigmen yang sama dengan matanya. Sehingga, memungkinkan dermisnya dalam ‘melihat’ detail di sekelilingnya serta menyamarkannya.
Baca Juga: Gurita Cincin Biru Viral di Media Sosial, Hewan Mematikan!
Riset yang pertama oleh para peneliti di University of Oregon adalah untuk memetakan sistem penglihatan gurita ini secara komprehensif. Butuh analisis lebih dari 26.000 sel, yang mereka kumpulkan selama pembedahan 2 gurita dua titik California atau Octopus bimaculoides.
Pada saat peneliti mengurutkan sel cephalopoda, mereka mendapati 4 populasi utama, Masing-masing melepaskan sinyal kimia yang tidak sama. Sebagian melepaskan dopamin, beberapa melepaskan asetilkolin, dan beberapa melepaskan glutamin.
Sementara itu yang lainnya memberikan sinyal dengan dopamin dan glutamin. Neurotransfer tersebut juga tampak pada otak vertebrata, sebagaimana kita sendiri.
Namun, terdapat sejumlah kelompok neuron yang lebih kecil pada otak cephalopoda. Kelompok tersebut mengekspresikan bahan kimia unik.
Misalnya, sebuah cincin sel di sekitar lobus optik ditemukan guna menghasilkan octopamine. Octopamine merupakan neurotransmitter yang berhubungan erat dengan hormon didalam tubuh kita yang bernama noradrenalin.
Baca Juga: Fakta Unik Tentang Gurita
Sistem Visual Gurita
Mirip dengan vertebrata, sistem penglihatan gurita terstruktur berlapis-lapis. Namun, untuk cara kerjanya tidak sama seperti manusia. Keragaman jenis sel maupun cara mereka diatur di dalam otak cephalopoda pada dasarnya memang tidak sama.
Neuron tersebut tidak saling memetakan pada tingkat yang jelas. Sebab, mereka memakai neurotransmitter yang berbeda. Akan tetapi, kemungkinan mereka melakukan perhitungan yang sama, hanya caranya saja yang berbeda.
Lantas, yang menjadi pertanyaan terbesar yaitu bagaimana sistem visual pada gurita atau cephalopoda ini berkembang? Hewan laut ini menghabiskan waktu selama bertahun-tahun guna mengembangkan otak besar.
Namun, bagaimana informasi dari retina bisa membantu mengarahkan pertumbuhan tersebut? Pada vertebrata, fotoreseptor pada retina tidak langsung terkoneksi ke otak. Sebaliknya, gurita menyampaikan pesan ke neuron yang lain.
Namun, pada gurita, fotoreseptor terkoneksi secara langsung ke lobus optik otak. Secara lebih umum, peneliti University of Oregon menyediakan peta jalan untuk studi seperti di atas. Tujuannya adalah untuk memecahkan logika fungsional, perkembangan, bahkan evolusi dari sistem penglihatan gurita. (R10/HR-Online)