Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah Warga Desa Utama mempertanyakan perbaikan akses/ jalur terusan penghubung Desa Kertahardja dan Desa Utama. Pasalnya, kerusakan di jalur tersebut kurang lebih mencapai 3 kilometer. Namun faktanya, perbaikan itu hanya mencapai 1,45 kilometer saja.
Eef, warga Desa Utama, Minggu lalu, mengatakan, perbaikan jalan di kawasan itu seharusnya dilakukan secara menyeluruh, agar tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat yang tinggal tidak jauh dari jalur tersebut.
Menurut Eef, anggaran perbaikan yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2011, seharusnya mencukupi untuk seluruh perbaikan jalan rusak sepanjang 3 kilometer.
Dia juga menyayangkan, Desa Utama hanya mendapat jatah perbaikan jalan terusan sepanjang 50 meter. Padahal kata dia, akses jalur terusan tersebut banyak dilalui warga Desa Utama untuk keperluan aktifitas perekonomian.
Seorang Warga yang enggan dikorankan namanya, mengungkapkan, perbaikan jalur yang menghubungkan dua desa, Desa Utama dan Kertahardja terkesan dilakukan setengah-setengah. Menurut dia, akses jalan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi warga di kedua wilayah, melainkan menjadi akses vital penghubung Kawali dan Kota Banjar.
Dia menambahkan, hasil bumi seperti komoditas sayuran dan hasil bumi lainnya, yang didistribusikan dari dan ke Banjar-Kawali atau sebaliknya tergolong cukup tinggi. Hanya saja, akses yang seharusnya memperlancar kegiatan distribusi, malah tidak diperbaiki secara menyeluruh.
Masih sumber yang sama, mengungkapkan, perbaikan tersebut menyisakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Pemerintah Kab. Ciamis. Bias dibayangkan, arus kendaraan pengangkut hasil bumi di wilayah tersebut hampir terjadi per-lima menit sekali. Sementara sarana infrastruktur yang dibutuhkan para pengendara belum mendapatkan perhatian penuh.
âSaya kira kondisi ini sangat memprihatinkan. Belum lagi, pemilik kendaraan juga harus menanggung beban efisiensi waktu dan pembelian (spare part) ordendil kendaraan,â katanya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Bina Marga, SDA, Energi dan SDM, Kab. Ciamis, H. Endang, mengatakan, keterbatasan anggaran menyebabkan pihak Pemda Ciamis hanya mampu memperbaiki 1,45 kilometer jalu tersebut.
Endang menyebutkan, anggaran perbaikan di jalur penghubung Desa Kertahardja dan Desa Utama menghabiskan biaya sekitar Rp 800 juta, dari Rp. 32 milyar yang digelontorkan Propinsi Jabar.
âSoalnya, perbaikan sarana infrastruktur tidak hanya terfokus di wilayah itu saja. Melainkan harus merata di semua pelosok daerah. Tentunya, kami juga menilai, bahwa semua sarana jalan rusak membutuhkan perhatian yang sama,â katanya.
Sayangnya, saat akan dikonfirmasi HR, untuk memperjelas teknis perbaikan jala di kawasan Desa Kertahardja dan Utama, Kabid Bina Marga, Supena, SIP, Selasa (23/8) sedang tidak berada di ruang kerjanya. (dk)