Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) merupakan organisasi pelajar dan Mahasiswa yang menggagas lahirnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Tujuan dari organisasi ini adalah membentuk persatuan seluruh pemuda di Hindia Belanda dalam satu wadah organisasi yang terpusat.
Ketika tujuan ini disiarkan dalam berbagai rapat dan media massa pelajar dan Mahasiswa. Seluruh pergerakan pemuda di Hindia Belanda bergejolak. Mereka ingin bergabung dengan PPPI untuk mewujudkan cita-cita persatuan pemuda di seluruh pelosok negeri.
Menurut beberapa pendapat sejarawan, hal ini terjadi begitu cepat karena PPPI dibentuk oleh aksi pelajar dan Mahasiswa dari kampus berpengaruh. Seperti sekolah kedokteran STOVIA, Sekolah Teknik di Bandung THS, dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum RHS di Batavia.
Baca Juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Kisah Wartawan Cerdik
Adapun salah satu tokoh pendiri PPPI adalah Adnan Kapau Gani. Seorang anggota militer, politikus, dan ekonom handal yang pernah menjabat sebagai kepala Badan Perantjang Ekonomi yang saat ini dikenal dengan Bappenas RI.
Adnan Kapau Gani dan beberapa kawan lainnya di PPPI memiliki keyakinan yang kuat. Apabila seluruh pemuda di Hindia Belanda bersatu, niscaya Belanda akan segera meninggalkan bumi ibu pertiwi.
Maka dari itu pada setiap pertemuan PPPI seluruh anggotanya wajib memperkenalkan organisasi ini pada setiap teman-temannya di kampus, maupun di luar dunia perkuliahan.
Mereka memperkenalkan tujuan yang paling mendasar dari organisasinya yaitu memperjuangkan kebebasan.
Sejarah Berdirinya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
Lahirnya organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) berawal dari perilaku Belanda terhadap pribumi yang semena-mena.
Karena perilaku semena-mena itu, pribumi mengalami berbagai kesengsaraan. Seperti mengalami diskriminasi karena strata sosial yang berbeda. Bahkan kelaparan akibat kesulitan ekonomi dan susahnya mencari pekerjaan.
Melihat fenomena pribumi sejak datangnya Belanda ke Nusantara inilah yang menggerakkan hati para pemuda untuk menuntut Belanda pergi dari negeri jajahannya Indonesia.
Untuk merealisasikan cita-cita tersebut para pemuda mengumpulkan seluruh golongan terpelajar di seluruh Indonesia dalam sebuah organisasi.
Baca Juga: Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan Lekra Peraih Ramon Magsaysay Award
Menurut Yusinta Tia Rusdiana dalam penelitian berjudul “Peran Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia dalam Upaya Mencapai Kemerdekaan Republik Indonesia” (2017), mengatakan organisasi yang dibentuk pemuda di terkenal dengan singkatan PPPI.
PPPI atau Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia ini dinilai mewakili sisi egaliter antar pemuda. Sebab tidak sulit melafalkan nama panjangnya karena cukup menyebut organisasi itu dengan empat huruf saja.
Organisasi ini lahir dari Pelajar dan Mahasiswa Kedokteran STOVIA, Teknik THS, dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum RHS pada tahun 1925.
Mengadakan Pertemuan Besar
Untuk pertama kalinya pembentukan organisasi ini berhasil mengumpulkan pemuda di seluruh Indonesia dalam satu pertemuan besar bernama Kongres Pemuda I.
Tujuan dari pertemuan besar ini yaitu mempererat jaringan pemuda di seluruh Indonesia. Selain itu, pertemuan ini juga bermaksud untuk membuat wadah organisasi pemuda yang terpusat.
Pertemuan tersebut terkenal dengan nama Kongres Pemuda I yang berlangsung pada tanggal 30 April 1926 di Batavia.
Selain membahas tentang wadah organisasi pemuda terpusat, dan memperkuat jaringan pemuda di seluruh Indonesia, kongres ini juga membahas bagaimana membangun gagasan persatuan pemuda yang kuat.
Kongres Pemuda I juga membahas tentang apa peran wanita, dan agama dalam pergerakan pemuda. Terakhir para pemuda yang hadir dalam pertemuan besar ini juga mendiskusikan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Sumpah Pemuda
Setelah dua tahun merancang agenda organisasi pemuda, maka PPPI bersama seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia menyelenggarakan Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Kongres Pemuda I bertujuan membentuk wadah organisasi pemuda secara terpusat dan membicarakan peran perempuan serta agama dalam pergerakan pemuda.
Baca Juga: Sejarah Hari Buruh 1956 di Bandung, Lapangan Tegallega Dipenuhi Ribuan Pekerja
Sedangkan pada Kongres Pemuda II bertujuan untuk menciptakan kesepakatan bersama tentang unsur pemersatu bangsa.
Setelah berunding dan mendiskusikan dalam rapat Akbar ini akhirnya para pemuda sepakat untuk mempersatukan bangsa dengan Sumpah Pemuda.
Adapun isi dari pada ikrar Sumpah Pemuda berikut antara lain terdiri dari: Para pemuda mengaku bertumpah darah Indonesia, berkebangsaan Indonesia dan berbahasa Indonesia.
Setelah semua pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda secara bersama-sama, akhirnya kesepakatan mereka berhenti pada titik yang sama yaitu menjadi bangsa Indonesia.
Peristiwa ini menjadi salah satu kejadian penting yang mempengaruhi perubahan gerak politik bangsa Indonesia.
Semula kolonial Belanda masih mengintervensi politik bangsa Indonesia. Sejak berkumandangnya Sumpah Pemuda, arah politik bangsa Indonesia menjadi anti kolonial Belanda.
Jika kita menarik sejarah ini ke belakang, maka semuanya berawal dari sejarah berdirinya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)