Kepiting tapal kuda adalah jenis hewan laut. Tapal kuda adalah jenis kepiting yang banyak ditemukan di Indonesia. Fosil hewan ini memiliki ciri yang khas dan unik. Hewan laut kepiting seringkali menjadi makanan laut. Dagingnya yang manis membuat banyak orang menyukainya.
Kepiting juga ternyata terdiri dari berbagai jenis, salah satunya yang terkenal adalah tapal kuda yang juga cukup banyak di Indonesia.
Para akhir paleontologi ternyata baru saja menemukan bukti keberadaan spesies baru dari kepiting satu ini.
Baca Juga: Penemuan Fosil Burung Terbesar di Dunia oleh Tim Peneliti
Ahli Temukan Spesies Baru Kepiting Tapal Kuda
Siapa yang tidak mengenal kepiting. Hewan satu ini kebanyakan hidup di perairan dan suka bersembunyi di bawah pasir atau batu.
Kepiting memiliki ciri khas yang unik dari bentuk tubuhnya karena memiliki cangkang dan capit yang besar. Hewan ini juga populer menjadi santapan karena rasanya yang lezat.
Tapal kuda adalah salah satu jenis kepiting yang populer. Siapa sangka bahwa para ahli paleontologi baru saja menemukan bukti keberadaan spesies baru dari tapal kuda ordovisium ini.
Baca Juga: Penemuan Fosil Rhamphorhynchoid, Dimakan Ikan Aspidorhynchus
Hidup Sekitar 445 Juta Tahun Lalu
Catatan fosil pun menunjukkan bahwa spesies baru dari tapal kuda hidup sekitar 445 juta tahun yang lalu. Adapun kepiting ini hidup di wilayah yang sekarang terkenal sebagai Kanada.
Laporan mengenai penemuan bukti spesies baru ini terbit di Geological Magazine yang merupakan jurnal akses terbuka dengan judul “A new species of the Ordovician horseshoe crab Lunataspis”.
Tapal kuda atau xiphosaurans merupakan ordo arthropoda air laut dan payau. Meski umum disebut kepiting, tetapi mereka sebenarnya lebih dekat dengan laba-laba dan juga kalajengking.
Keragaman mereka memang cukup rendah, yakni hanya 76 spesies yang terdeteksi hingga saat ini sepanjang sejarah evolusi 445 juta tahun.
Meski langka, tetapi empat spesies kepiting tapal kuda yang masih ada hingga saat ini terkenal sebagai bioma yang penting untuk produksi vaksin.
Baca Juga: Fosil Vampyroteuthis Infernalis Kembali Ditemukan Setelah Lama Hilang
Nama Spesies Baru
Para ahli menamakan spesies baru dari kepiting ini sebagai Lunataspis borealis. Itu karena ia memiliki ciri yang diagnostik dari gens Lunataspis, termasuk karapas bulan sabit yang berukuran besar.
Penemuan ini menunjukkan bahwa ada beberapa spesies Lunataspis menempati laut dangkal Laurentia selama masa Ordovisium akhir.
Ketiga spesimen Lunataspis borealis teridentifikasi dari Formasi Sungai Gull, tersingkap di muka utara sebuah tambang tidak aktif di wilayah Kingston, Ontario, Kanada.
Spesimen holotipe merupakan individu dewasa yang sebagian besar badannya lengkap, sedangkan dua paratipe adalah remaja yang melestarikan prosoma dan thoracetron bersama dengan bagian postabdomen.
Penemuan Lunataspis borealis ini membantu memberikan wawasan kritis mengenai ontogeni dan morfologi mereka di masa paling awal.
Dengan fosil spesies kepiting tapal kuda terbaru, peneliti dapat mengetahui bahwa bentuk spesies paleozoikum mereka memiliki tergit (segmen tergum) yang bebas mengartikulasikan anterior menuju ke thoracetron (cangkang) yang menyatu, serta opisthosoma sebanyak 13 segmen. (R10/HR-Online)