Pengertian lock up saham mungkin masih belum diketahui oleh sebagian orang. Lock up saham mungkin masih asing, apalagi bagi mereka yang memang tidak akrab dengan dunia saham. Saham memang memiliki banyak sekali istilah-istilah yang kadang membuat orang merasa kebingungan.
Namun bagi orang sudah lama terjun dalam dunia saham atau investasi, pastinya sudah banyak memahami berbagai istilahnya.
Baca Juga: Prospek Saham Bank Digital Terus Menurun hingga Akhir Tahun
Ketahui Pengertian Lock Up Saham
Lock up saham merupakan istilah yang menunjukkan bahwa suatu saham atau surat berharga tidak boleh diperjual belikan dalam kurun waktu tertentu. Periode lock up adalah masa ketika investor tidak bisa menjual saham dari investasi tertentu hingga periode waktu tertentu.
Periode lock up ini perlu dalam kasus IPO yang memastikan orang di dalam perusahaan tidak akan memasuki pasar publik, yakni segera setelah perusahaan tersebut go public.
Dengan begitu, maka terdapat dua kegunaan utama untuk periode lock up. Pertama yaitu hedge fund dan untuk startup/IPO.
Selama periode lock up saham, manajemen dan pemegang saham dari perusahaan tidak boleh menjual saham mereka setelah IPO. Namun, undang-undang juga tidak mewajibkan bisnis yang ingin go public untuk mengikuti periode lock up ini.
Hal ini karena lock up biasanya dilakukan oleh perusahaan atau bank investasi yang menanggung permintaan IPO. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah volatilitas yang berlebihan.
Selain itu, juga untuk memungkinkan pasar dalam menemukan nilai sebenarnya dari saham tersebut. Periode Lock Up saham juga menimbulkan pro dan kontra tersendiri.
Baca Juga: Modal Awal Trading Saham Ini Wajib Diketahui oleh Trader Pemula
Pro dari Lock Up Saham
Penjelasan pro dari periode lock up saham ini yaitu pertama mengurangi volatilitas awal. Penjamin emisi sering bersikeras dengan periode lock up ini juga karena adanya suatu alasan.
Alasan tersebut yaitu karena periode lock up memberi pasar waktu agar bisa mendapatkan stabilitas, sebelum akhirnya investor menjual saham mereka.
Penjelasan pro yang kedua yaitu tidak berlaku untuk investor individu atau perorangan. Sebagai investor individu, maka Anda tidak akan melihat likuiditas terpengaruh periode lock up saham.
Umumnya yang terpengaruh adalah investor internal seperti eksekutif, karyawan, pemodal ventura, dan lainnya.
Baca Juga: Bursa Saham Kebal Resesi, Ada Indonesia! Simak Pembahasannya
Kontra dari Lock Up Saham
Pengertian kontra dari periode lock up saham pertama yaitu dapat berakhir penurunan harga saham. Kemudian harga saham perusahaan sering menurun pada periode lock up telah berakhir.
Hal tersebut bisa jadi karena banyaknya saham yang terjual atau hanya sebagai antisipasi saja.
Kontra kedua yaitu pengurangan likuiditas untuk investor internal. Periode lock up bisa mengurangi likuiditas investasi untuk investor internal.
Hal ini karena mereka tidak bisa menjual saham selama 180 hari. Dalam banyak kasus investor internal ini yaitu pendiri perusahaan dan anggota eksekutif.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian lock up saham beserta pro dan kontranya. Semoga pembahasan ini bisa menambah pengetahuan Anda. (R10/HR-Online)