Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Hari Santri Nasional, Resolusi Jihad KH Hasyim Asyhari

Sejarah Hari Santri Nasional, Resolusi Jihad KH Hasyim Asyhari

Sejarah Hari Santri Nasional perlu Anda ketahui. Apalagi peringatannya setiap tanggal 22 Oktober. Di balik penetapan ini sendiri terdapat sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Terutama oleh mereka para santri dan ulama di Indonesia.

Hari Santri ini bertujuan untuk memperingati perjuangan para santri dan ulama di Indonesia yang sudah mati-matian membela Indonesia dari tangan penjajah.

Bahkan menurut penelitian Ahmad Royani “Pesantren dalam Bingkai Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”, pada tahun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar. Pelopornya adalah para haji, ulama dan guru ngaji.

Baca Juga: Askar Perang Sabil, Laskar Perang Ulama Muhammadiyah Hasil Itikaf di Masjid

Perjuangan tersebut terjadi pada periode revolusi fisik. Pada periode ini Indonesia seringkali terlibat konflik dengan Belanda.

Konflik yang terjadi dalam rentang tahun 1945-1949 ini terjadi karena Belanda ingin masuk kembali ke Indonesia.

Sejarah Hari Santri Nasional dan Resolusi Fisik KH Hasyim Ashari

Periode revolusi fisik merupakan sebuah periode sejarah Indonesia ketika konflik Indonesia dengan Belanda sangat sering terjadi. Konflik ini berlangsung sejak tahun 1945 hingga berakhir pada tahun 1949 ketika Konferensi Meja Bundar.

Mengutip dari buku Atmakusumah, “Tahta untuk Rakyat: Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX”, pada bulan Oktober hingga Desember 1945 tentara NICA melakukan kekerasan terhadap warga Indonesia di Jakarta yang menyebabkan ribuan orang menjadi korban.

Kekerasan para Tentara NICA tidak terjadi di Jakarta, melainkan hampir di seluruh daerah di Indonesia.

Aksi kekerasan yang dilakukan oleh tentara NICA yang diboncengi Inggris ini memicu perlawanan dari pejuang Indonesia. Pertempuran tidak terelakkan sehingga membuat korban berjatuhan di kedua belah pihak.

Baca Juga: Sejarah Resolusi Jihad, Peran Ulama Pesantren Berperang Lawan Penjajah

Indonesia berkeyakinan bahwa Kemerdekaan Indonesia merupakan kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan sendiri, tanpa sangkut paut Pemerintahan Jepang.

Pemerintahan Belanda yang masuk ke Indonesia meyakini bahwa wilayah Indonesia masih merupakan bekas jajahan Jepang sehingga harus kembali kepada Belanda. keyakinan Pemerintahan Belanda berdasarkan kontrak Wina pada tahun 1942.

Resolusi Jihad K.H. Hasyim Asyhari

Konflik antara Pemerintahan Belanda dengan Indonesia tidak hanya dalam hal pertempuran fisik melainkan dengan cara-cara lainnya.

Menurut Dr. M. Dien Majid dalam buku “Berhaji di Masa Kolonial”, untuk merebut simpati masyarakat Indonesia waktu itu, Pemerintahan Belanda juga membuka kembali jalur perjalanan haji yang sempat ditutup sejak zaman penjajahan Jepang.

Berbagai upaya diplomasi Pemerintahan Belanda kepada negara-negara barat pun gencar dilakukan. Tujuan diplomasi ini adalah untuk membuktikan bahwa Pemerintahan Indonesia yang baru merdeka tersebut hanyalah aksi pemberontakan segelintir orang.

Melihat propaganda yang dilakukan Belanda baik di dalam wilayah Indonesia maupun luar negeri membuat banyak tokoh perjuangan memutar otak agar masyarakat tidak mudah terpengaruh.

Kondisi inilah yang menyebabkan K.H. Hasyim Asyhari akhirnya mencetuskan Resolusi Jihad tepat pada 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad ini membuat perang-perang melawan penjajah berkobar di mana-mana terutama ketika konflik 4 hari di Surabaya.

Mushola, masjid, hingga pondok pesantren berkobar seruan jihad kepada Belanda atau pun sisa-sisa tentara Jepang yang memihak Belanda.

Penetapan Hari Santri Nasional

Perjuangan santri, kiyai, dan ulama-ulama yang besar ini menginisiasi Pemerintahan Indonesia untuk memperingatinya sebagai Hari Santri Nasional.

Baca Juga: Mengenal KH Ahmad Dahlan, Penggagas Lahirnya Muhammadiyah

Penetapan Hari Santri Nasional ini dicetuskan pada tanggal 15 Oktober 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Tepat pada 22 Oktober 2015, presiden Jokowi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini berdasarkan Kepres No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional.

Peringatan Hari Santri Nasional ini juga untuk mengenang jasa para tokoh Islam seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Dahlan, dan H.O.S Cokroaminoto.

Selain itu, Hari Santri Nasional juga menjadi momentum untuk mengenang para tokoh yang teribat dalam mendukung Resolusi Jihad seperti, K.H. Wahab Chasbullah, K.H. Bisri Syamsuri, K.H.M Dahlan, K.H. Tohir Bakri, K.H Ridwan Abdullah, K.H Sahal Mansur, K.H Abdul Djalil, K.H Masykur, K.H.M Ilyas, K.H Abdul Halim Shiddiq, K.H Saifuddin Zuhri, dan K.H Abbad. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...
Perampasan Perhiasan Anak Sekolah

Perampasan Perhiasan Anak Sekolah Modus Ngaku Guru Baru Marak Terjadi di Pangandaran, Waspada!

harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah...