Prospek saham bank digital kini masih dalam tekanan. Bank digital menjadi usaha dengan prospek yang cukup stabil. Meski saham belum bergerak keluar sejak awal tahun, namun untuk kinerjanya masih menarik.
Dengan demikian masih menarik bagi Anda yang ingin melakukan pembelian. Hal ini terjadi karena penurunan harga yang masih terus terjadi.
Hampir seluruh saham terkoreksi lebih dari 50% sepanjang tahun. Terjadinya penurunan ini membuat market cap bank digital terhempas sepanjang tahun.
Baca Juga: Modal Awal Trading Saham Ini Wajib Diketahui oleh Trader Pemula
Prospek Saham Bank Digital Cukup Stabil
Sejak tahun 2021 hingga pada awal 2022, untuk saham bank digital telah menjadi salah satu penopang utama IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan. Adanya lonjakan harga saham tersebut membuat kriteria posisi orang terkaya di Indonesia mengalami pergeseran.
Saham bank digital semakin tidak diminati oleh pemda atau investor karena penggunaannya yang cukup buruk.
Hal ini berdasarkan data Bursa Efek Indonesia. Di mana terdapat beberapa perusahaan yang mengalami perosotan di sepanjang hari.
Misalnya saja saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami penurunan sebesar 66,25% sepanjang tahun ini.
Kondisi ni pun masih bisa Anda tanyakan mengingat danau ini memiliki lahan luas dengan risiko yang berbeda.
Baca Juga: Bursa Saham Kebal Resesi, Ada Indonesia! Simak Pembahasannya
Beberapa Saham Perusahaan yang Menurun
Mengingat adanya beberapa perusahaan yang mengalami penurunan membuat prpk saham bank digital kurang memikat. Selain saham, ARTO ada beberapa deretan saham yang ikut turun dalam kondisi ini.
Mulai dari PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Untuk hitungan harga saham sepanjang tahun diperoleh sebuah prediksi saham BBHI terpangkas 51% dari Rp 3.957 menjadi Rp 1.915 sepanjang tahun berjalan ini.
Saham BANK jatuh 64,19% dari Rp 2.290 menjadi Rp 820. Saham BBYB terjungkal 68,82% dari Rp 2.630 menjadi Rp 820. Bahkan Sedangkan saham BABP anjlok 41,39% dari Rp 186 menjadi Rp 109.
Baca Juga: Speculative Buy Saham, Definisi, Keuntungan dan Kerugiannya
Prospek Saham Kurang Menarik
Terjadinya penurunan harga saham bank digital, namun prospeknya cukup menarik.Anda cukup memilih tempat untuk istirahat. Ada beberapa usaha bank digital yang mengalami perosotan hingga pertengahan Oktober tahun ini.
Saham ini masih menyisakan proyek untuk jangka panjang. Kredit bank yang masih menguat juga menjadi prospek pertumbuhan bank yang tetap menguat.
Hal ini dipengaruhi oleh pasar Indonesia yang masih underpenetrated untuk produk dari perbankan dan juga produk keuangan lainnya.
Ada beberapa saham yang memiliki nilai peningkatan kredit yaitu Allo Bank dan Bank Jago. peningkatan kredit gabungan kedua bank tersebut mencapai 94% dan mencapai 42% di tahun 2023 mendatang.
Memiliki prospek yang kurang menarik membuat beberapa saham juga mengalami kerugian. Seperti halnya saham bank digital yang kini masih memiliki nilai kurang stabil sepanjang tahun.
Prospek saham bank digital masih bisa dilirik meski kondisinya tidak mengalami banyak perubahan. Meski belum ada peningkatan di sepanjang tahun 2022 ini. (R10/HR-Online)