Panjang hari Bumi meningkat cukup membingungkan. Bagaimana bisa panjang hari di Bumi meningkat begitu saja. Fenomena tidak biasa di Bumi ini sontak membingungkan para ilmuwan.
Mereka mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, hal ini akan sangat mempengaruhi beberapa aktivitas di Bumi.
Meningkatnya panjang waktu Bumi bukan hanya akan mempengaruhi ketepatan jam, melainkan juga pada GPS atau teknologi lainnya yang mengatur kehidupan modern manusia.
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi penyebab waktu hari di Bumi semakin meningkat? Ini dia penjelasannya dari para ilmuwan.
Baca Juga: Keadaan Bumi Zaman Dulu, Disebut Dunia Air dan Hanya 23,5 Jam Sehari
Kenapa Panjang Hari Bumi Meningkat?
Selama beberapa dekade terakhir, rotasi Bumi di sekitar porosnya menjadi penentu utama berapa hari itu terjadi. Hal itu membuat hari-hari di Bumi semakin pendek.
Pada Juni 2022 tercatat sebagai rekor hari terpendek selama hampir setengah abad. Terlepas dari rekor ini, ternyata percepatan yang stabil itu justru beralih ke perlambatan.
Sementara jam di ponsel Anda menunjukkan bahwa ada 24 jam dalam satu hari, nyatanya waktu yang Bumi butuhkan untuk menyelesaikan putarannya sangatlah bervariasi.
Baca Juga: Fenomena Alam Menarik Hanya di Waktu Tertentu
Penyebab Perubahan Waktu Bumi
Perubahan pergerakan Bumi bukanlah suatu hal yang sepele. Hal ini tidak bisa terjadi secara begitu saja atau tiba-tiba.
Perubahan ini terjadi selama jutaan tahun. Bahkan gempa Bumi dan badai juga ikut ambil peran dalam hal ini.
Selama jutaan tahun lamanya, rotasi Bumi terus mengalami perlambatan karena terjadinya efek gesekan yang akan terkait dengan pasar surut dan juga dorongan dari bulan.
Proses ini pun menambah ke panjang setiap hari sekitar 2,3 milidetik di setiap abad. Beberapa tahun lalu bahkan waktu satu hari di Bumi hanya 19 jam. Oleh sebab itu, hingga saat ini panjang hari Bumi meningkat sudah cukup signifikan.
Baca Juga: Petir Picu Kehidupan Awal di Bumi, Jumlah Sambaran Petir yang Jutaan
Hal-Hal yang Mempengaruhi Rotasi Bumi
Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi cepat lambatnya rotasi Bumi. Misalnya ketika zaman es berakhir yang menyebabkan es kutub mencair.
Mencairnya es kutub tersebut akhirnya mengurangi tekanan di permukaan. Alhasil mantel Bumi dapat bergerak dengan mantap menuju bagian kutubnya.
Ketika massa mantal bergerak lebih dekat ke poros Bumi, proses ini akan terus membuat waktu hari memendek sekitar 0,6 milidetik setiap abad.
Selain itu, gempa bumi besar juga dapat mengubah panjang hari meski hanya dalam jumlah kecil. Misalnya seperti gempa besar Thoku yang terjadi pada tahun 2011 di Jepang.
Gempa dengan kekuatan 8,9 tersebut diyakini telah mempercepat rotasi Bumi sebesar 1,8 mikrodetik. Terlepas dari itu, cuaca dan iklim juga berdampak cukup penting untuk rotasi Bumi.
Siklus pasang surut bulan akan menggerakkan massa sekitar planet. Sehingga, hal itu akan menyebabkan perubahan panjang hari di kedua arah hingga satu milidetik.
Meski demikian, ilmuwan masih tetap belum dapat menyimpulkan apa penyebab sebenarnya dari fenomena panjang hari Bumi meningkat. (R10/HR-Online)