Saham Black Diamond mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp 1 triliun. Black Diamond tercatat sebagai saham yang listing pada BEI. Lonjakan yang terjadi pada PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) cukup mengesankan.
Hal ini bahkan tampak dari kenaikan laporan keuangan lebih dari 20% dari kenaikan total aset. Lantas seberapa besar lonjakan kenaikan saham? Jangan lupa membaca ulasan berikut ini secara lengkap.
Baca Juga: Saham Pilihan Blackrock, Sektor Perbankan dan Pertambangan
Saham Black Diamond Tercatat Naik
Sebenarnya ada beberapa saham emiten perusahaan yang mengalami perubahan. Bahan tidak sedikit dari mereka yang mengalami peningkatan atau penurunan selama harga saham tidak berubah.
Dari informasi Sekretaris Perusahaan COAL menjelaskan jika ada kenaikan total aset grup pada angka di atas 20%. Kondisi ini naik hingga Rp 214,82 miliar. Angka ini berasal dari kenaikan aset lancar yaitu 296,18% dan kenaikan aset tidak lancar sebesar 32,61%.
Sedangkan untuk total kenaikan liabilitas grup di atas 20% terdiri dari jangka pendek 141,9% dan jangka panjang turun 12,2% atau senilai dengan Rp 2,72 miliar. Sebelumnya perusahaan COAL menggelar adanya penawaran umum perdana dengan harga Rp 100 per saham.
Baca Juga: Saham Morgan Stanley Memberikan Rekomendasi Pembelian GOTO
Komposisi Pemegang Saham COAL
Rabu kemarin saham COAL tertutup melesat 25% ke Rp 515 pada perdagangan 21 September 2022. Saham COAL pertama kali listing di Bursa Efek Indonesia pada 7 September 2022.
Adapun komposisi pemegang saham persero yang satu ini setelah IPO yaitu Sujaka Lays memiliki 42%, PT Esa Gemilang, Arie Rinaldi 6%, PT Alam Tulus Abadi 4%, Herry Sen 4%, dan 20% milik masyarakat.
Konglomerat Sujaka menjadi salah satu pemegang saham tertinggi sebanyak 2.625.000.000. Melalui Alam Tulus Abadi, presiden sendiri telah menguasai COAL dari presiden direktur PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF).
Sujaka telah mengempis sebesar 99% dan 1% nya oleh Marvin Lays. Dalam laporan tahunan INCF jika Sujaka sendiri telah bergabung dengan perusahaan sejak tahun 2015.
Kini menjabat sebagai presiden direktur INCF berdasarkan Akta No.10 tanggal 20 Juli 2017. Perusahaan COAL berdiri sejak tahun 2017. Struktur kepemilikan COAL mengalami beberapa kali perubahan hingga akhirnya menggelar IPO.
Baca Juga: Saham Konstruksi Pelat Merah Diprediksi Terus Melesat Tahun Ini
Nilai Rata-Rata Harian Selama Sepekan
Selama sepekan pasar saham di BEI bergerak secara bervariasi. Data BEI sendiri selama periode 12-16 September 2022 frekuensi rata-rata naik 8.51% menjadi 1,57 juta transaksi.
Nilai transaksi harian rata-rata selama sepekan ini mengalami kenaikan 33,82% menjadi Rp 20,45 triliun yang mulanya hanya Rp 15,28 triliun. Rata-rata transaksi turun dari 24,7 miliar menjadi 31,94 miliar.
Hal tersebut juga terjadi pada indeks harga saham gabungan yang turun 1,02% ke level 7.168,8. Nilai kapitalisasi pasar bursa pun juga ikut turun 0,38% menjadi Rp 9.426,5 triliun.
Investor asing tercatat ikut transaksi beli bersih sebesar Rp 1,93 triliun. Saham COAL memiliki hasil kinerja yang cukup mengagumkan untuk tahun 2022.
Bahkan selama sepekan ini saham tersebut tercatat mengalami kenaikan yang cukup tinggi hingga triliun rupiah. Anda dapat melihatnya dari catatan keuntungan dari beberapa data terakhir saham PT Black Diamond Resources Tbk (COAL). (R10/HR-Online)