Salah satu situs bersejarah peninggalan kerajaan Galuh di Objek Wisata Legenda Ciungwanara, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Foto: Ist/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah kalangan menilai pembelajaran sejarah lokal atau sejarah daerah Kabupaten Ciamis kurang mendapat porsi yang cukup di sekolah-sekolah. Padahal, pemahaman peserta didik terhadap sejarah daerah asalnya akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.
Erdis Rusmayadi, S.Pd, Guru Sejarah di SMK Muhamadiyah Kawali, Senin (8/12/2014), mengakui, mayoritas peserta didik tidak mengetahui sejarah daerahnya sendiri. Soalnya, guru-guru sejarah jarang memberikan pembelajaran soal sejarah lokal. Peserta didik hanya dijejali materi sejarah yang hanya bersumber dari buku sejarah nasional.
Menurut Erdis, idealnya pembelajaran sejarah selalu berangkat dari masalah dan fenomena lokal. Hal itu agar peserta didik mempunyai rasa memiliki terhadap sejarah dan masa lalu daerah tempat tinggalnya. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Galuh.
Pada kesempatan itu, Erdis juga mempersoalkan situs dan tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Ciamis yang sering dijadikan tempat untuk berpacaran ‘mojok’ kalangan remaja. Dia menilai, akibat kurang memahami dan tidak tahu soal sejarah, kalangan remaja ini menjadikan situs bersejarah sebagai tempat nongkrong dan pacaran.
Sependapat dengan itu, Dede Lesmana, S.Pd, Dosen Sejarah di Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, menuturkan, dengan mempelajari sejarah lokal, peserta didik dapat memahami fakta tentang sejarah yang ada di lingkungan sekitarnya. Dengan begitu, mereka akan memahami kondisi dan budaya lokal dengan lebih baik.
“Apresiasi peserta didik terhadap budaya dan masyarakat akan terbangun dengan sikap mereka yang menghargai masa lalu,” katanya.
Menurut Dede, dengan mempelajari sejarah lokal, rasa memiliki dan melestarikan budaya daerah akan tumbuh pada diri peserta didik. Selain itu, peserta didik juga akan memliki kemampuan untuk mengevaluasi dan mengkritik penulisan sejarah agar lebih baik dan benar. “Nantinya, para peserta didik akan merasa bangga, bahwa peninggalan sejarah daerahnya adalah warisan yang harus dijaga, “ tuturnya.
Dede juga berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis lebih gencar melakukan sosialisai tentang sejarah lokal melalui penerapan materi sejarah lokal di sekolah-sekolah. dia juga menghimbau para guru sejarah untuk mengenalkan sejarah lokal kepada peserta didiknya. (Heri/Koran-HR)