Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian terjadi saat ribuan warga yang mengatasnamakan Koalisi Pangandaran Bersatu, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pangandaran, Kamis (11/12/2014) siang.
Saat itu, pendemo memaksa masuk ke kantor Bupati. Namun, karena hanya 20 orang perwakilan massa yang diperbolehkan masuk untuk melakukan audensi dengan Penjabat Bupati Pangandaran, akhirnya mereka dihalau oleh aparat keamanan.
Dari pantauan HR di lapangan, ribuan massa KPB mencoba merengsek masuk ke kantor Bupati Pangandaran. Mereka mencoba merobohkan pintu gerbang dan memaksa ingin mengikuti audensi dengan Penjabat Bupati. Ratusan aparat yang berjaga dipintu gerbang, langsung menghalau pendemo agar tidak merobohkan pintu gerbang kantor Bupati.
Akhirnya, pihak kepolisian mencoba melakukan negoisasi dengan perwakilan massa, agar bisa menertibkan massa dan komitmen terhadap kesepakatan hanya 20 orang perwakilan massa yang diperkenankan masuk. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya massa pun menunggu di luar dan kembali tertib.
Sementara itu, Kapolres Ciamis, AKBP Hari Santoso, mengatakan, pihaknya menerjunkan 500 personil untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Selain personil dari Polres Ciamis, juga diterjunkan satu SSK pasukan Brimob berikut satu unit kendaraan water cannon yang dilengkapi gas air mata untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarkis dalam unjuk rasa tersebut.
“Namun, sepanjang aksi berlangsung, tampak berjalan kondusif, meski ada beberapa insiden kecil. Kita sudah semaksimal mungkin mengamankan aksi unjuk rasa ini hingga berakhir aman dan terkendali,” ungkapnya. (Ntang/R2/HR-Online)