Kiplin (tengah), turis asing asal Amerika yang kini mengajar sebagai guru relawan di SMA Negeri 1 Pangandaran, saat difoto bersama Wartawan HR Entang Saeful Rachman (kiri) dan seorang warga Pangandaran. Foto: Madlani/HR
Pangandaran, (harapanrakyat.com)
Jones Kiplyn Lewise (24), seorang warga negara Amerika Serikat yang kini mengajar dengan status guru relawan di SMA Negeri 1 Pangandaran, tengah menjadi buah bibir di Kabupaten Pangandaran. Selain dia memiliki paras cantik, juga hadirnya seorang guru bule, baru pertama kalinya ada di Pangandaran.
Namun sayang, saat HR datang ke SMA Negeri 1 Pangandaran dengan maksud mewawancari guru bule tersebut, Senin (01/12/2014), pekan lalu, yang bersangkutan tidak ada di tempat. Menurut keterangan pihak sekolah, Kiplyn tengah memenuhi panggilan Dubes Amerika Serikat, di Jakarta.
HR pun harus kecewa karena tidak bisa memawancari sang guru bule tersebut. Namun, untuk mengobati rasa kecewa, HR berusaha mengorek indentitas Kiplyn dari pihak sekolah untuk bahan pemberitaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak sekolah, Kiplyn terlahir dari kalangan keluarga mampu. Dia tinggal di Boston Amerika Serikat. Ibunya seorang dokter dan ayahnya seorang ilmuan yang saat ini tengah bekerja di sebuah perusahaan ternama di jepang. Kiplyn lahir di Boston pada tangal 21 Agustus 1990.
Kiplyn bisa mengajar sebagai guru relawan di SMA Negeri 1 Pangandaran, tampaknya ditempuh secara legal. Karena dia memiliki surat ijin dari Kementerian Tenaga Kerja dan Imigrasi RI dengan nomor 17277 tentang pemberian ijin tenaga kerja asing. Dalam surat lampiran tersebut, tercatat Joanes Kiplyn beralamatkan di jalan WR Supratman nomor 09 Surabaya dengan masa berlaku mulai dari 23 April 2014 sampai 16 Maret 2015.
Selain itu, dokumen Kiplyn berada di Indonesia, dilengkapi juga dengan surat dari Usaid Peace Corps nomor 199 yang diterbitkan tanggal 16 april 2014. Keberadaan surat tersebut tiada lain untuk menerbitkan IMTA surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara RI no B-3515 /kemensesneg/Setmen/ KTLN / KL 03.02/03/ 2014 tanggal 11 April 2014.
Kepala SMA Negeri 1 Pangandaran, Drs. Surman, mengatakan, perjalanan Kiplyn bisa mengajar di sekolahnya ditempuh dengan proses yang cukup panjang. Dia mengatakan, sebelum mendapatkan guru bule tersebut, pihaknya terlebih dulu harus mengikuti study banding yang bertempat di Bandung. Kemudian dilanjutkan dengan dilakukan survey oleh pihak Peace Corps Surabaya ke SMA Negeri 1 Pangandaran.
“Setelah pihak Peace Corps melakukan survey ke sekolah kami, akhirnya diputuskan SMA Negeri 1 Pangandaran layak mendapat guru relawan dari Amerika,” katanya, Senin (01/12/2014).
Menurut Surman, ada beberapa alasan pihak Peace Corps menempatkan Kiplyn di sekolahnya. Alasan tersebut diantaranya bahwa SMA Negeri 1 Pangandaran sangat cocok untuk ditempatkan guru dari Amerika, karena berada di lingkungan jantungnya pariwisata. Selain itu, kata dia, di sekolahnya banyak siswa yang pasih dalam menggunakan bahasa inggris.
Surman lebih jauh mengatakan, Kiplyn merupakan salah seorang guru yang memiliki jiwa disiplin dan cepat beradaptasi. Namun, pada saat dia mengajar di kelas, harus didampingi oleh seorang guru PNS dari sekolahnya.
Selain itu, tambah Surman, ada beberapa aturan lainnya yang mesti dijalani oleh Kiplyn, diantaranya tidak boleh naik motor. Terlebih lagi, dilarang berpergian sendirian, karena keberadaan Kiplyn diawasi oleh lembaga Peace Corps.
“Dia mengajar bahasa inggris di sini, sama sekali tidak dibayar oleh sekolah. Hanya saja, sekolah menyiapkan rumah kontrakan selama 2 tahun dan biaya makan saja,” katanya. (Ntang/Koran-HR/Bersambung)