Ciamis, (harapanrakyat.com), Wakil Gubernur Jawa Barat. H. Dede Yusuf dan Bupati Kabupaten Ciamis, H. Engkon Komara mengisyaratkan budidaya Kapolaga (kapol) sebagai penggerak perekonomian daerah. Dijadikannya Kapol sebagai salah satu komoditas unggulan daerah yang harus dibudidayakan terungkap dalam acara temu wicara antara Wagub Jabar dan Bupati Ciamis di hadapan sejumlah petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kapol Ciamis (APKC), perwakilan dunia usaha dan kalangan Perbankan di Hotel Tyara, Rabu (10/10).
Dalam kesempatan tersebut Wagub mengutarakan harapannya terhadap pengembangan budidaya kapol yang bisa menambah kesejahteraan ekonomi bagi petani kapol. Untuk itu, perlu dibangun sinergitas antara petani kapol, pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia perbankan.
âHarapan kami dari pemerintahan provinsi budidaya kapol diorientasikan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kapol. Mengingat permintaan pasar terhadap komoditas kapol sangat tinggi,â paparnya.
Senada dengan Wagub, Bupati Ciamis H. Engkon Komara mengatakan, bahwa budidaya kapol yang bisa menggerakan perekonomian daerah harus ditempatkan sebagai suatu komoditas ungulan.
âTentu saja kapol sangat potensial untuk menggerakan sektor riil perekonomian daerah Ciamis. Namun dengan potensi komoditas pertanian dan perkebunan di Ciamis yang beragam, diharapkan budidaya kapol tidak merubah perilaku petani yang sudah memiliki garapan di komoditas tertentu, seperti petani padi tidak perlu meninggalkan pekerjaaannya menanam padi ataupun seperti petani yang menanam selong tidak perlu meninggalkan kebiasaannya,â ungkapnya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Ciamis Ir. H. Nurhastuty yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, bahwa pemanfaatan lahan-lahan kosong di tanah perkebunan rakyat, bisa dijadikan suatu wilayah garapan bagi petani kapol untuk meningkatkan hasil produksinya.
Acara temu wicara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati, H. Iing S. Arifin, Kepala Dinas Pertanian Ir. H. Endang dan Ketua Asosiasi Petani Kapol (APKC), Kunkun Hernawanto beserta beberapa anggota DPRD Kab. Ciamis beserta perwakilan dunia usaha dan kalangan perbankan seperti Bank BJB dan BTPN tersebut mendapat antusiasme dari para petani seputar pola kebijakan pemerintah terhadap budidaya kapol.
Ditemui terpisah seusai acara, Kunkun Hernawanto, Ketua APKC mengatakan kepada HR bahwa acara temu wicara tersebut untuk menyamakan persepsi antara para petani kapol dan pemerintah, dunia usaha dan perbankan.
âPada acara tersebut intinya, kami ingin menyamakan persepsi tentang pengembangan dunia kapol, mengingat jumlah permintaan kapol sangat tinggi dipasaran domestik juga pasar internasional, seperti terakhir kami kedatangan investor dari Pakistan yang siap membeli kapol kering perbulannya sekitar 12 ton,â ungkapnya.
Ia menambahkan, melihat situasi pasar dan penambahan jumlah petani kapol yang hingga kini berjumlah 20 ribu tersebut, sudah dipastikan budidaya komoditas kapol akan menggerakan sektor riil perekonomian daerah.
âNamun di sisi lain, kami juga membutuhkan solusi bersama dalam masalah budidaya kapol seperti permodalan, lahan dan termasuk pengadaan alat seperti oven yang sangat dibutuhkan petani kapol,â pungkasnya. (DK)