Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, telah menyampaikan bahwa pada peringatan hari ulang tahun ke-77 Kemerdekaan RI tak ada pawai alegoris atau karnaval perayaan hari kemerdekaan.
Tidak adanya kemeriahan karnaval itu pun membuat pegiat seni dan budaya mengungkapkan unek-uneknya. Hampir tiga tahun ini kerinduan seniman akan pentas karnaval budaya belum terobati.
Salah satunya yaitu pegiat seni dan budaya sekaligus pengelola kesenian Jurig Sarengseng Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Tatang Kursini.
Baca Juga: Pemkot Banjar Tidak Gelar Pawai Alegoris saat HUT RI ke 77
Ia mengungkapkan, sudah dua tahun sejak pandemi Covid-19 kesenian daerah Jurig Sarengseng belum pernah lagi mengikuti berbagai ajang festival seni dan budaya.
Tatang mengaku sudah merindukan suasana pentas kesenian dan berkeinginan untuk tampil saat pawai alegoris perayaan hari kemerdekaan RI tingkat kota untuk menghibur masyarakat.
Akan tetapi, keinginan itu akhirnya tidak terwujud setelah Pemkot memutuskan tak ada pawai alegoris peringatan hari kemerdekaan.
“Rencananya kami itu mau tampil saat karnaval. Sudah rencana mulai persiapan latihan tapi awal bulan Agustus dapat informasi ngga jadi ada pawai,” kata Tatang kepada HR Online, Jumat (12/8/2022).
Meskipun demikian, lanjut Tatang, untuk paguyuban kesenian daerah jurig Sarengseng akan melakukan latihan untuk persiapan permintaan pementasan pada bulan Oktober mendatang.
Ia berharap kesenian daerah mendapat ruang untuk mengekpresikan kreativitas para pelaku seni dan budaya melalui berbagai kegiatan daerah.
“Rencana kami persiapan buat permintaan pentas bulan Oktober. Sekalian membentuk paguyuban kesenian Jurig Sarengseng karena ketua yang dulu pak Tono belum ada penggantinya,” kata Tatang yang juga pegiat seni pencak silat dan kuda lumping.
Sebelumnya, Sekda Kota Banjar Ade Setiana, mengatakan, pada momen peringatan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 kemerdekaan tahun ini pemerintah kota tidak menyelenggarakan pawai alegoris.
Hal itu, mengingat tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Selain itu, anggaran yang ada juga masih difokuskan untuk penanganan Covid-19 atau refocusing. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)