Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Kinerja ekonomi Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada triwulan II 2022 tumbuh 5,74 persen.
Angka tersebut apabila dibandingkan kinerja ekonomi Jatim pada triwulan II tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat 5,74 persen tersebut tercatat sebagai kinerja tertinggi se-Pulau Jawa.
Bukan itu saja, kinerja ekonomi Jatim juga tercatat di atas rata-rata nasional. Kinerja ekonomi nasional tercatat Year on Year sebesar 5,44 persen.
Sementara pada periode yang sama, Provinsi Banten mencapai kinerja 5,70 persen, Jawa Barat 5,86 persen, Jawa Tengah 5,66 persen, DKI Jakarta 5,59 persen, dan DIY 5,20 persen.
Baca Juga: Realisasi Pendapatan Pemprov Jatim Tertinggi Nasional
Pada periode yang sama pula, kinerja ekonomian Jawa Timur secara quarter to quarter (q-to-q) tumbuh sebesar 2,39 persen. Angka ini apabila dibandingkan dengan kinerja pada triwulan I tahun 2022.
Kinerja ekonomi Jatim ini juga tertinggi se-Pulau Jawa. Pada periode yang sama, Jawa Barat mencapai 1,86 persen, Jawa Tengah 1,47 persen, DKI 1,05 persen, DIY 0,96 persen, dan Banten 0,95 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meningkatnya kinerja perekonomian dampak dari mobilitas penduduk yang juga naik pada semua moda transportasi.
“Tingkat hunian kamar hotel dan kunjungan wisatawan mancanegara juga naik dan mendorong geliat ekonomi di Jatim,” kata Khofifah, Senin (8/8/2022).
Sementara, pendapatan dan daya beli masyarakat juga meningkat. Hal ini berdampak pada tingkat produksi yang juga meningkat.
Kinerja Ekonomi Jatim Tumbuh Seiring Realisasi Investasi
Tumbuhnya kinerja ekonomi Jatim juga seiring dengan realisasi investasi pada periode yang sama, yaitu Rp 29,9 triliun.
Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan dari triwulan II tahun 2021 lalu sebesar 69,2 persen. Pencapaian tersebut melebihi pertumbuhan investasi nasional sebesar 35,5 persen.
Rinciannya, investasi PMA (Penanaman Modal Asing) Rp 11,3 triliun. Sedangkan investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebesar Rp 18,6 triliun.
Realisasi investasi pada triwulan I dan triwulan II tersebut telah memenuhi target investasi Jatim pada tahun 2022, sebesar Rp 80 triliun. Target RPJMD 2019-2024 sebesar 66,9 persen telah terpenuhi.
Pertumbuhan ekonomi Jatim seiring dengan realisasi investasi Jatim meningkat 69,2 persen. Hal ini juga seiring dengan tingkat kemiskinan Jatim yang turun pada periode Maret 2021 sampai Maret 2022 sebesar 391.400 jiwa.
Menurut Khofifah pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur merupakan pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur juga bisa dinikmati oleh masyarakat lapisan bawah,” pungkasnya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)