Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Banjar, pengidap kanker payudara yang bernama Dewi Kirana akhirnya bisa pulang dan bertemu keluarga.
Sebelumnya, perempuan tersebut mengaku berasal dari DKI Jakarta dan berniat untuk menemui keluarganya di Banjar.
Relawan Bhakti Asih Yeni Astuti mengatakan, selama kurang lebih satu minggu Dewi Kirana mendapat perawatan intensif di RS dan menjalani operasi.
“Kurang lebih sekitar satu minggu mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Banjar, karena dulu evakuasinya itu 25 Juli 2022,” kata Yeni Astuti, Senin (1/8/2022).
Namun, sebelum menjalani operasi, Dinas Sosial P3A Kota Banjar dan relawan berusaha mencari keberadaan keluarganya.
baca juga: RSU Banjar Patroman Berikan Layanan Pengobatan Gratis di Sinartanjung
Identitas Pengidap Kanker Payudara Terungkap
Identitasnya, lanjut Yeni, terungkap setelah menemukan kelurganya.
Ternyata Dewi Kirana memiliki nama asli Wintarsih, yang merupakan warga Dusun Babakansari, RT 1 RW 10, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman.
“Hari Selasa tanggal 26 Juli sebelum masuk ke ruang operasi dari pihak Dinsos, RS dan relawan mencoba untuk mencari identitasnya, ternyata setelah penelusuran akhirnya ketemu sama keluarganya,” terang Yeni.
Kemudian, pihak keluarga pasien tersebut datang menjenguk sebelum adanya tindakan operasi dokter.
“Sebelum operasi berlangsung, pihak keluarga baru datang. Itu pun hanya adiknya Wintarsih yang bernama Bambang. Sehingga saat itu yang bertanggung jawab dan menandatangani surat tugas operasi,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, atas saran dokter pasien langsung menjalani operasi kanker payudara di bagian kiri pada hari Rabu (27/7/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Kurang lebih sekitar empat jam operasinya baru selesai. Berdasarkan keterangan dokter besaran kankernya sekitar 5,8 kilogram. Setelah operasi kondisinya membaik jadi sudah boleh pulang,” jelasnya.
Pergi 23 Tahun
Sementara itu, Yeni menambahkan, Dewi Kirana alias Wintarsih merupakan anak dari pasangan Sularno dan Narmi.
“Katanya Wintarsih ini pergi meninggalkan rumah sejak usianya 11 tahun dan hidup di jalanan sudah lebih dari 23 tahun,” imbuhnya.
Wintarsih, lanjutnya, langsung dibawa pulang oleh orang tuanya. Namun, pihak keluarga harus membayar biaya perawatan dan operasi.
“Hari ini sudah bisa pulang dengan catatan membayar keuangan sebesar Rp 16.659.476. Sedangkan keluarganya sama sekali tidak ada kesanggupan untuk bayar, sehingga yang menjadi jaminan RSUD adalah ibu Ikah Surtika Seklur Pataruman dan saya sendiri,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)