Foto: Ilustrasi
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Saat warga lain berduyun-duyun ikut antrian untuk menerima kompensasi kenaikan harga BBM dari pemerintah yang digelontorkan melalui Kantor Pos, Ilah (74) dan Amah (78), warga Dusun Cisaar, RT 02 RW 01, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, lebih memilih pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, Jum’at (28/11/2014).
Kedua janda tua yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini terpaksa harus mencari kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari di dapur. Terlebih, sedari dulu keduanya tidak pernah terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
Pada kesempatan itu, Ilah mengaku pasrah melihat tentangganya berdondong-bondong pergi ke Kantor Pos untuk mengambil dana Kompensasi kenaikan BBM dari pemerintah. “Nini mah teu kaagehan bantuan anu karitu ti bareto ge,” ucap Ilah dalam Bahasa Sunda.
Ilah mempertanyakan kenapa pemerintah berlaku tidak adil kepada warga miskin seperti dirinya. Dia berharap pemerintah lebih bijak dengan melihat secara langsung kondisi di lapangan.
Amah, janda tua yang kondisinya sulit mendengar ini malah menitikkan air mata saat ditanya oleh harapanrakyat.com. Raut kesedihan terpancar dari muka janda tua ini. Dia mengaku belum pernah merasakan program bantuan kompensasi BBM yang digelontorkan oleh pemerintah tersebut.
Ketua RT 02 RW 01, Ujang Herman membenarkan banyak warga miskin di wilayahnya tidak menerima bantuan keuangan paska naiknya harga BBM. Dia juga menyesalkan penyaluran dana kompensasi kali yang tidak tepat sasaran.
“Saya kecewa dengan data penerima bantuan yang sekarang ini. Kenapa yang menerima bantuan masih orang itu-itu saja. Sementara orang yang seyogyanya mendapatkan bantuan dari pemerintah dibiarkan seolah tanpa ada perhatian,” kata Herman, Jum’at (28/11/2014).
Sementara itu, Kepala Desa Kertahayu, Apan Ruspandi, Jum’at (28/11/2014).,membenarkan banyak warga miskin yang tidak menerima bantuan karena tidak terdaftar.
Dia juga menyatakan tidak mengetahui secara pasti jumlah dan siapa saja penerima bantuan kompensasi bbm kali ini.
Apan berharap ada pembaharuan ulang data calon penerima bantuan kompensasi BBM tersebut. Dengan pendataan ulang itu, dia juga ingin penyaluran bantuan dari pemerintah itu lebih terarah dan tepat sasaran. (Andri/R4/HR-Online)