Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita TerbaruPermukaan Bulan Kaya Logam Mulia dan Teorinya

Permukaan Bulan Kaya Logam Mulia dan Teorinya

Permukaan bulan kaya logam mulia apa benar? Pada dasarnya bulan memiliki mantel, kerak juga inti seperti pada planet bumi. Hanya saja inti bulan memiliki nikel dan besi yang membuatnya sebagai bulan terpadat kedua dalam tata Surya.

Baca Juga: Kubah Gruithuisen di Bulan Jadi Objek Penyelidikan NASA di Misi Artemis

Bulan terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Inti bagian dalam Bulan cukup padat berdiameter 480 kilometer. Inti luar yang berasal dari besi cair mampu mendorong total 660 kilometer. Ukuran ini lebih kecil bila kita bandingkan dengan benda langit yang lainnya, biasanya memiliki pusat setelah diameter penuhnya, mirip dengan Bumi.

Permukaan Bulan Kaya Logam Mulia serta Keanehannya

Berkaitan dengan bulan ini terdapat keanehan. Sisi Bulan yang menghadap Bumi memiliki kerak yang sangat tipis dibanding sisi lainnya yang menghadap jauh.

Para peneliti kemudian tidak yakin mengapa hal bisa ini terjadi untuk litosfer bahkan menutupi sebagian besar interior Bulan. Menurut penelitian tebalnya menunjukkan kisaran 620 mil. Sedangkan sisi mantelnya memiliki lebar sekitar 839 mil, dan keraknya hanya kisaran 31 mil.

Melansir dari Slashgear, pada suatu waktu, Bulan akan dikelilingi aktivitas vulkanik. Selain itu aliran lava yang merupakan hasil aktivitas tersebut membantu menciptakan dataran luas yang mudah terlihat jika diamati melalui teropong.

Pada lapisan berbeda dari bahan yang berbeda pula telah mencirikan Bulan sebagai dunia lain atau dunia berbeda. Sebelumnya magma mendingin, lava mengalir, kemudian membelah lapisan interior.

Baca Juga: Fase Bulan Cembung, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Namun berjalan waktu, elemen yang lebih berat akan turun pada inti Bulan. Sementara elemen yang lebih ringan akan tetap terletak maupun dekat permukaan.

Mencari Teori Bulan Terbentuk

Hingga kini para peneliti belum mengetahui secara persis bagaimana bulan tersebut terbentuk termasuk permukaan bulan kaya logam mulia. Namun yang pasti teori yang berlaku adalah bahwa proto planet seukuran Mars.

Yaitu bertabrakan dengan Bumi muda yang akhirnya puing-puing yang dihasilkan runtuh untuk membentuk Bulan. Hal ini memunculkan analisis kimia bahwa komposisinya relatif dekat bahkan sangat dekat dengan Bumi.

Sisi lain para peneliti telah menemukan batuan yang berada di dataran tinggi bulan atau dataran terang sebenarnya kandungan mineral logamnya lebih sedikit.

Jika dibandingkan logam yang mereka temukan di dataran gelap. Namun semua itu cukup masuk akal bila Bumi membentuk kerak dan inti. Kerak tersebut meninggalkan Bulan itu tanpa adanya logam sebelum terjadi tumbukan.

Sedangkan bebatuan yang penemuannya pada dataran gelap Bulan mengandung banyak sekali logam daripada yang ada di Bumi. NASA telah meluncurkan mini-RF atau instrumen frekuensi radio mini yang berada di Lunar Reconnaissance Orbiter bagian atas pada tahun 2011. Selain itu hingga saat ini masih mengorbit Bulan.

Mulanya Misi NASA adalah untuk menemukan es di permukaan, namun 11 tahun setelahnya dari penyelidikan dan peneliti menemukan sesuatu yang berbeda. Walaupun pada jarak beberapa ratus meter pada bagian bawah permukaan keperakan bulan ini tidak memiliki kandungan logam mulia.

Baik penemuan dan penelitian ini mendukung misi Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL) NASA. Mereka menemukan massa logam lima kali ukuran Big Island of Hawaii pada bagian South Pole-Aitken Basin terkait permukaan bulan kaya logam mulia tersebut. (R10/HR-Online)

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Bela Timnas Indonesia

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Membela Timnas Indonesia

PSSI hingga kini masih menunjukkan keseriusan dalam memperkuat Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi. Kali ini PSSI kabarnya tengah menggandeng para pemain keturunan Indonesia, tapi...
Anak Sungai

Banjir Luapan Anak Sungai Citalahab Rendam Puluhan Rumah di Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat anak Sungai Citalahab meluap. Akibatnya beberapa titik tanggul jebol hingga air masuk dan merendam pemukiman warga di...
Pohon Petai Tumbang Timpa

Pohon Petai Tumbang Timpa Rumah dan Motor di Tasikmalaya, Kerugian Capai Puluhan Juta

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang membuat sebuah pohon petai tumbang timpa rumah milik Jajang di Kampung Kiarabongkok, Desa Puspamukti, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya,...
Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Salah satu pemain keturunan Indonesia asal Belanda, Feike Muller Latupeirissa, siap memperkuat Timnas U-17 pada ajang Piala Dunia 2025 mendatang. Tentunya, Nova Arianto menyambut...
Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran.

Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran 

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, Jawa Barat, menyambut positif wacana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang digulirkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Wacana...
Kecelakaan Maut Truk Wing

Kecelakaan Maut Truk Wing Box Hantam Truk Tronton di Sumedang, Satu Meninggal

harapanrakyat.com,- Kecelakaan maut truk wing box bermuatan makanan ringan menabrak truk tronton pengangkut semen dan pohon terjadi di kawasan Kampung Warungbuah, Desa Padanaan, Kecamatan...