Penyebab IHSG anjlok di bulan Juli 2022. Lonjakan inflasi dan data kenaikan angka Covid-19 menjadi alasanya. Pada pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami koreksi pada angka 1,33%.
Masuk pada level 6.992.23, bahkan melemah hingga 2% sepanjang perdagangan di sesi pertamanya. Koreksi IHSG terjadi akibat adanya inflasi AS. Selain itu juga terpengaruh dengan adanya jelang pertemuan The Fed.
Ada banyak hal yang mempengaruhi kondisi ini terjadi. Sehingga penyebab ihsg anjlok kian terlihat. Beberapa waktu lalu kemerosotan IHSG juga terjadi karena kenaikan inflasi yang dirilis di atas konsensus.
Hal ini terjadi karena kenaikan data inflasi dan dapat memicu adanya kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang mampu menghambat pertumbuhan ekonomi negara.
Merosotnya IHSG juga bisa terjadi karena adanya tekanan investor asing yang terus melakukan aksi jual. Investor asing terus menekan dan mencatatkan net sell selama satu minggu sebesar Rp 2,64 triliun. Dari hal ini dapat disimpulkan terjadinya rupiah terdepresi.
Baca Juga: Sentimen Positif Saham APLN, Buah dari Proyeksi IHSG yang Menguat
Penyebab IHSG Anjlok Karena Inflasi
IHSG ditutup ke zona merah pada perdagangan sesi pertamanya yang menunjukkan angka penurunan sebesar 1,7%. Sejumlah sentimen negatif menjadi penyebab mengapa IHSG turun.
Berdasarkan data Bloomberg perkiraan IHSG pekan terakhir pada posisi melemah. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentan 6.940-6.777. Kurang lebih hanya ada 123 saham yang menguat.
Sedangkan sebanyak 435 saham mengalami penurunan dan 133 saham bergerak di tempat. Kondisi ini memberikan data bahwa kapitalisasi pasar turun di bawah Rp 9.000 triliun menjadi Rp 8.914,1 triliun.
Tidak hanya itu saja penyebab IHSG turun juga mempengaruhi beberapa saham big cap juga mengalami penurunan. Hanya ada satu saham yang menguat 0,5% ke level 4.020 yaitu P Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Selain itu, saham stagnan BBNI dan BBCA juga mendampingi.
Baca Juga: Saham Net Buy Asing, IHSG Semakin Menguat
Kenaikan Suku Bunga The Fed
Banyak sekali penyebab IHSG anjlok, salah satunya juga dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed. Hal ini diprediksi setelah bank sentral AS The Fed memberikan pengumuman kebijakan moneternya pada bulan Juni kemarin.
Pertemuan The Fed menjadi perhatian banyak orang. Inflasi AS meningkat pada angka 8,6% pada bulan Mei lalu. Di atas ekspektasi atau perkiraan membuat The Fed lebih agresif dan bersikap hawkish.
Sehingga memutuskan kenaikan The Fed pada bulan Juni kemarin. Perkiraan lain juga menyebutkan jika Fed Rate naik 50 bps dan membuat tekanan terhadap bursa Amerika.
Baca Juga: Saham Cabe Rawit Menguat di Tengah IHSG yang Lemah, Ini Daftarnya!
Terjadinya IHSG yang panic selling sejak awal opening itu terjadi karena ada pada era konsolidasi. Para pelaku pasar tetap berharap jika penutupan bisa kembali closing berada di atas 7.000.
Sehingga memberikan kesempatan akumulasi pada saham-saham big cap yang mengalami penurunan, salah satunya banking.
Penyebab IHSG anjlok cukup beragam. Namun yang cukup terasa akibat adanya inflasi dan kenaikan suku bunga The Fed AS. Dengan kondisi ini juga berimbas pada saham big cap yang mengalami penurunan. (R10/HR-Online)