Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita BanjarDugaan Rekrutmen Pegawai dan Gaji Pekerja Bermasalah, DPRD Banjar Sidak Asih Husada

Dugaan Rekrutmen Pegawai dan Gaji Pekerja Bermasalah, DPRD Banjar Sidak Asih Husada

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Adanya dugaan rekrutmen pekerja dan penyalahgunaan pembayaran gaji atau honor pegawai yang bermasalah (kerja fiktif) di UPTD RS Asih Husada, Langensari. Komisi I DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut, Kamis (07/07/2022).

Kepala UPTD RS Asih Husada, dr. Wiwik Nursanti saat sidak tersebut mengatakan, jumlah pegawai yang bekerja di rumah sakit saat ini ada sebanyak 157 karyawan. Statusnya ASN dan non ASN (tenaga kerja kontrak).

Dari pekerja yang berstatus tenaga kerja kontrak tersebut, 15 orang di antaranya bekerja sebagai penjaga keamanan. Sementara, 20 orang bekerja sebagai petugas kebersihan.

Untuk tenaga kerja kontrak itu, lanjutnya, terdapat 2 orang karyawan yang setiap bulan menerima honor pembayaran sebagai karyawan. Namun keduanya tidak bekerja. Honor pekerja kontrak tersebut sebesar Rp 1.250.000 setiap bulannya.

Adapun untuk anggaran pembayaran tenaga kontrak dan operasional RS Asih Husada pada tahun ini sebesar Rp 4,3 miliar. Sedangkan, untuk ASN pembayaran honornya di Dinas Kesehatan Kota Banjar.

“Ada dua orang tenaga kerja kontrak yang tidak bekerja. Tapi untuk tenaga kerja kontrak yang lain semuanya masuk bekerja,” kata dr. Wiwik, saat memberikan penjelasan kepada Komisi I DPRD Kota Banjar.

Baca Juga : Pelayanan Perumda Tirta Anom Kota Banjar Jadi Sorotan Komisi II DPRD

Rekrutmen Pegawai dan Pembayaran Gaji Pekerja di RS Asih Husada

Ia mengakui bahwa, proses rekrutmen tenaga kerja kontrak tersebut tidak melalui jasa perusahaan penyedia kerja atau pihak ketiga (outsourcing). Namun melalui sistem kerjasama atau MoU.

Kerjasama tersebut pihaknya lakukan dengan pihak atas nama forum. Tetapi penandatanganan kerjasama dilakukan secara perorangan. Rekrutmen tenaga kontrak tersebut mulai tahun 2021, dan sampai sekarang kontaknya masih berlanjut.

“Awalnya tahun 2020 kita menggunakan pihak ketiga. Tapi pada tahun 2021, karena beberapa hal kita melakukan kerjasama itu, dan berlanjut sampai sekarang ini,” ungkap dr. Wiwik.

DPRD Kota Banjar : Harus Segera Dibenahi

Menanggapi penjelasan dari Kepala UPTD RS Asih Husada, Anggota Komisi I DPRD Kota Banjar, Husin Munawar, menyesalkan adanya permasalahan tersebut.

Baca Juga : Soal Gaji Penggali Kubur Jenazah Covid-19, Ini Kata DPRD Kota Banjar

Apalagi pihak yang diajak kerjasama bukan pihak ketiga yang membidangi jasa tenaga kerja dan tidak memiliki badan hukum yang jelas.

Menurutnya, permasalahan dugaan rekrutmen pekerja dan penyalahgunaan pembayaran gaji atau honor pegawai yang bermasalah (kerja fiktif) di UPTD RS Asih Husada harus dibenahi.

Tentunya sesuai peraturan yang ada, karena bisa saja nantinya berimbas pada permasalahan hukum, selain permasalahan administrasi.

“Ini soal administrasi dan ini juga bisa berkonsekuensi pada hukum. Makannya harus tertibkan sesuai peraturan,” kata Husin.

Anggota Komisi I lainnya, Hartono mengaku prihatin atas permasalahan tersebut. Terlebih dirinya sendiri sebagai bagian dari warga Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari.

Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika ada orang yang tidak bekerja namun tetap mendapatkan gaji. Apalagi jika dengan hal itu justru dapat menyebabkan kelalaian pihak rumah sakit.

“Ya, nggak masuk akal, nggak kerja tapi dapat gaji dari negara. Jangan sampai kinerja rumah sakit ada kelalaian karena hal itu,” kata Hartono.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Kota Banjar, Dalijo menegaskan, sidak tersebut untuk menindaklanjuti dan meminta penjelasan, terkait permasalahan dugaan penyelewengan pembayaran gaji tenaga kontrak yang tengah menjadi perhatian publik.

Pihaknya mengingatkan supaya dalam rekrutmen SDM harus berdasarkan ketentuan peraturan yang ada, yaitu menggunakan jasa pihak ketiga (outsourcing).

Selain taat peraturan, kata Dalijo, karena dalam sistem kontrak itu menyangkut banyak hal. Seperti jaminan perlindungan sosial, jaminan kesehatan, dan aspek lainnya.

“Kami mengingatkan, rekrutmen tenaga kontrak itu harus sesuai peraturan. Menggunakan pihak ketiga berbadan hukum,” tandasnya.

Selain itu, Komisi I DPRD Kota Banjar juga meminta Dinkes agar melibatkan pihak RS Asih Husada dalam rapat evaluasi. Supaya pihaknya tahu kendala yang mereka hadapi untuk kemudian mencarikan solusinya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Polres Ciamis Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Muda di Kamar Kos, Ternyata Ini Hubungannya dengan Korban

Polres Ciamis Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Muda di Kamar Kos, Ternyata Ini Hubungannya dengan Korban

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis berhasil mengamankan diduga pelaku pembunuhan jenazah perempuan di sebuah kamar kos yang berada di Lingkungan Pabuaran, Kecamatan Ciamis, Jumat (19/4/2025).  Terduga pelaku...
Angin Puting Beliung Terjang Wilayah Buahdua Sumedang, Puluhan Rumah Rusak

Angin Puting Beliung Terjang Wilayah Buahdua Sumedang, Puluhan Rumah Rusak

harapanrakyat.com,- Bencana angin puting beliung serta hujan lebat dan petir menerjang dua desa di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Akibat peristiwa tersebut, puluhan...
Pakai Perahu Karet, BPBD Ciamis Evakuasi Warga Kertahayu yang Terjebak Banjir.

Pakai Perahu Karet, BPBD Ciamis Evakuasi Warga Kertahayu yang Terjebak Banjir

harapanrakyat.com,- BPBD Ciamis, Jawa Barat, mengevakuasi warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, yang terjebak banjir. Bahkan petugas harus melibatkan beberapa pihak untuk membujuk...
Skuad Garuda U-17

Amankan Tiket ke Piala Dunia, Skuad Garuda U-17 Libur Dua Bulan

Skuad Garuda U-17 besutan Nova Arianto telah kembali ke Tanah Air pasca mengamankan tiket menuju Piala Dunia 2025. Rencananya skuad Garuda akan libur selama...
Kasus Kematian Pelajar di Kota Banjar yang Lompat ke Citanduy, Begini Kata Psikolog

Kasus Kematian Pelajar di Kota Banjar yang Lompat ke Citanduy, Begini Kata Psikolog

harapanrakyat.com,- Kasus kematian pelajar yang berinisial R (17) lantaran nekat mengakhiri hidup melompat ke Sungai Citanduy masih menjadi misteri penyebab kematiannya. Bahkan, seorang psikolog...
Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Bela Timnas Indonesia

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Membela Timnas Indonesia

PSSI hingga kini masih menunjukkan keseriusan dalam memperkuat Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi. Kali ini PSSI kabarnya tengah menggandeng para pemain keturunan Indonesia, tapi...