Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Adanya informasi orang hanyut di Sungai Citanduy, Kota Banjar, Jawa Barat, membuat geger masyarakat, Selasa (27/06/2022). Petugas gabungan dari BPBD, PMI, Tagana, Jabar Bergerak, dan Rapi langsung diterjunkan untuk mencari korban dengan melakukan penyisiran.
Terkait informasi dugaan adanya orang hanyut tersebut, saksi mata ungkap pertama kali melihat tangan hingga kepala korban. Saksi mata bernama Yuyun, merupakan pegawai di salah satu warung makan yang ada di area Pasar Banjar.
Yuyun mengungkapkan, pada saat itu ia sedang memasak telur di dapur untuk dihidangkan kepada para konsumen sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, tiba-tiba ia melihat tangan seperti orang yang hanyut.
“Tadi lagi masak telur lihat ke jendela karena langsung menghadap ke Citanduy. Terus lihat ada orang hanyut di Sungai Citanduy,” kata Yuyun kepada wartawan, Selasa (28/06/2022).
Saksi Mata Lihat Wajah Orang Hanyut di Sungai Citanduy
Yuyun menjelaskan, ia melihat wajah seorang pria dengan rambut tebal yang mengambang cukup lama, sebelum akhirnya tenggelam.
“Setelah lihat itu saya langsung ngasih tahu ke majikan. Terus saya juga teriak minta suruh tolongin karena ada orang tenggelam. Tadi yang kelihatan wajah dan rambut pria yang agak tebal,” jelasnya.
Baca Juga : Kota Banjar Geger, Seorang Warga Dilaporkan Hanyut di Sungai Citanduy
Yuyun mengaku tidak melihat ciri-ciri khusus dari orang tersebut, karena yang terlihat hanya bagian kepala dan tangannya saja.
“Cuma kelihatan kepala sama tangannya aja. Kalau pakai baju warna apa, nggak kelihatan,” ungkap Yuyun.
BPBD Kota Banjar Dirikan Pos Siaga di Dobo
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Kusnadi menyampaikan, berdasarkan informasi tersebut pihaknya sudah melakukan penyisiran sepanjang Sungai Citanduy.
“Penyisiran mulai dari pertama kali saksi melihat ada orang tenggelam sampai pintu air Dobo. Kita sudah melakukan upaya penyisiran untuk mencari korban,” ujarnya.
Saat ini, ia pun telah melakukan evaluasi pencarian hari pertama dan hasilnya belum dapat menemukan korban.
Pihaknya juga masih menunggu laporan kehilangan orang dari masyarakat sebagai dasar untuk melakukan pencarian kembali.
“Tapi kita tetap standby selama tiga hari ke depan dan membentuk pos siaga di Dobo,” pungkas Kusnadi. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)