Berita Nasional (harapanrakyat.com),- Dalam rangka mencari model bisnis digital yang berkelanjutan, AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) menggelar acara Media Sustainability and Community Engagement Fellowship Oversight di dua kota yaitu Yogyakarta dan Makassar.
Harapan Rakyat, Harian Jogja, dan Murianews terpilih mengikuti kegiatan tersebut di Yogyakarta mulai Senin sampai Rabu, 27 Juni sampai 29 Juni 2022.
Selanjutnya Jubi dan Kabar Makassar akan mengikuti kegiatan pada Kamis sampai Sabtu, 30 Juni sampai 2 Juli 2022 di Makassar.
Baca Juga: AMSI Konsisten Kuatkan Ekosistem Media Digital di Indonesia
Dalam waktu tiga hari, para peserta berdiskusi bersama Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono, Senior Director Media Business Unit Newsgain Jason Lambert, Digital Performance Manager Newsgain Elshad Gojayev, dan Sustainability officer Newsgain Titi Kusumandari, dipandu program officer AMSI Sarah Ervina.
Penanggungjawab Program Internews-USAID MEDIA, Suwarjono dalam sambutannya mengatakan, ada dua tantangan media massa saat ini.
Pertama menemukan model bisnis baru media digital. Kedua, berusaha survive di tengah gempuran media sosial yang masif dan didominasi platform global.
“Saat ini masyarakat lebih mengenal media sosial dibanding media publisher yang menjalankan bisnis jurnalisme,” katanya.
Tantangan tersebut diakui Suwarjono cukup berat, karena itu AMSI mencari rule model untuk keberlangsungan bisnis media.
Menurutnya, penyerapan media sosial dan media digital secara bisnis sama saja. Keduanya bergelut dengan page views, jumlah engagement, dan lain-lain.
Karena itu, dalam kegiatan tersebut, kelima peserta fellowship berusaha belajar dan eksplorasi data audience, target audience, demografi dan cara bagaimana mengelola data.
“Harapannya kita bisa menemukan format baru sehingga media AMSI bisa maju bersama,” katanya.
Suwarjono juga berharap, peserta yang mengikuti diskusi bersama Internews tersebut bisa menyebarkan ilmunya ke media lainnya.
Tantangan Media Siber Saat Ini
Sementara Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono mengatakan tantangan yang dihadapi media sangat nyata.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, lanjut Eric, AMSI melakukan rangkaian kegiatan selama 1,5 tahun terakhir. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari assesment anggota AMSI.
Eric mengaku pernah membangun 30 radio lokal di Indonesia bersama UNESCO. Sayangnya usaha tersebut kolaps karena tidak ada visi bisnis dan organisasi yang membantunya. Selain itu, aktivitas yang melibatkan bisnis juga terbatas.
Menurut Eric keragaman media adalah bagian dari pengembangan ekosistem yang harus dikerjakan. Internews bersama Newsgain melakukan mentoring bersama dalam menghadapi tantangan media ke depan.
Eric juga mengakui apa yang didiskusikan belum tentu bisa diterapkan di semua daerah karena situasi dan model bisnisnya bisa saja berbeda.
“Setidaknya kita mencoba melakukan ini dan AMSI tidak akan berhenti sampai kegiatan ini saja,” katanya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)