Harga saham Amazon kini menunjukkan angka penurunan. Anda perlu tahu apa untung dan risiko yang bisa dihadapi.
Saham Amazon (AMZN) baru saja pemecahan nilai saham atau stock split yang mulai perdagangannya tanggal 6 Juni 2022.
Hal ini mengakibatkan jika saham raksasa ecommerce lebih memiliki harga terjangkau bagi investor ritel. Pada tanggal 7 Juni 2022 kemarin saham Amazon juga naik 2% di Bursa Efek New York pada level US$124,79.
Namun saham perseroan masih turun hampir 10% sejak ada pengumuman perencanaan stock split pada bulan Maret lalu. Aksi adanya stock split ini membuat saham masuk menjadi konstituen Dow Jones Industrial Average, berdasarkan harga saham.
Pemecahan harga saham Amazon menjadi tanda optimisme.
Sebenarnya tidak banyak perusahaan yang mendivestasikan saham karena kekhawatiran akan terjadinya penurunan. Kondisi ini yang mencerminkan contoh pada seluruh pasar.
Baca Juga: Tanggung Jawab Pemegang Saham Mayoritas Atas Perseroan Terbatas
Harga Saham Amazon Terbaru
Seperti yang sudah masyarakat tahu jika saham Amazon mengalami stock split sejak booming dot-com. Amazon telah menyatakan investor menerima 20 saham setiap unit saham yang mereka miliki.
Bahkan harga saham melonjak 6% pada perdagangannya. Pemecahan saham tersebut tidak mengubah apa pun fundamental perusahaan.
Setelah stock split membuat saham dapat terakses dengan baik oleh investor.
Hal ini terjadi karena harganya yang turun. Biaya saham berubah dari $2.785,58 menjadi $139,28, setiap pemegang akan mendapatkan 19 saham tambahan dari yang mereka miliki.
Sebagai perusahaan teknologi bernilai tinggi, Amazon menurunkan setiap harganya melalui pemecahan. Sebenarnya kondisi stock split yang perusahaan lakukan tidak mengubah nilai pasar perusahaan maupun pemegang saham.
Baca Juga: Cara Menjual Saham Suspend di Pasar Nego, Risiko Harganya Turun
Keuntungan Bagi Investor
Saat kondisi harga saham Amazon sedang turun, keuntungan bagi investor yang belum memiliki saham tersebut. Sebelum stock split terjadi dengan rasio 20:1, harga diperdagangkan pada level US$2.400.
Sedangkan sekarang menjadi US$120 per saham. Amazon membagikan saham pada karyawan, hal ini memberikan peluang besar jika saham tersebut semakin banyak peminatnya.
Harga terjangkau menjadi salah satu faktor penyebabnya. Meski demikian, gerak saham juga memiliki risiko.
Mengingat kinerja fundamental perseroan bergerak pada bisnis ritel saat inflasi AS sedang tinggi.
Perusahaan tidak akan membebankan biaya tambahan pada konsumen secara menyeluruh. Hal ini menjadi sesuatu yang bernilai positif karena membuat pelanggan datang kembali.
Kondisi ini juga membuat pendapatan terus menurun akibat harga saham Amazon.
Baca Juga: Rekomendasi Saham ICBP Potensi Terus Naik Sepanjang Tahun 2022
Pertumbuhan Perusahaan Amazon Terus Menurun
CEO Amazon, Andy Jassy telah mengatakan jika perusahaan mengalami kesulitan pada awal jabatannya. Saham tersebut mengalami kinerja buruk antara perusahaan Big Tech yang telah turun 16% di tahun 2022.
Amazon juga melaporkan tingkat pertumbuhan yang lambat sejak tahun 2001. Perusahaan juga melakukan penyesuaian strategi kompensasi, perubahan terbaru yang ditargetkan untuk membantu staf perusahaan.
Pemisahan ini membantu karyawan lebih fleksibilitas dalam mengelola ekuitas Amazon. Sehingga membuat harga saham Amazon lebih mudah diakses oleh siapa saja yang ingin berinvestasi di perusahaan. (R10/HR-Online)