Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita CiamisPSGC Ciamis: Sanksi Diskualifikasi Terhadap PSS dan PSIS Belum Cukup

PSGC Ciamis: Sanksi Diskualifikasi Terhadap PSS dan PSIS Belum Cukup

Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat

Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat. Foto: Eli Suherli/HR
Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat. Foto: Eli Suherli/HR

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Menyusul sanksi diskualifikasi yang dijatuhkan Komdis PSSI terhadap PSS Sleman dan PSIS Semarang, terkait kasus ‘sepakbola gajah’, tampaknya tidak membuat PSGC Ciamis berharap diuntungkan dari sanksi tersebut. Sebelumnya, PSGC dan Persiwa Wamena disebut-sebut sebagai tim pengganti yang lolos ke semifinal Divisi Utama.

Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat, mengatakan, pihaknya tidak terlalu konsen memikirkan PSGC diuntungkan setelah PSS dan PSIS didiskualifikasi dari babak 8 besar. Justru, kata dia, pihaknya lebih konsen menunggu langkah Komdis PSSI dalam memproses kasus sepakbola gajah yang memalukan sepakbola Indonesia.

“Itu yang lebih penting bagi sepakbola Indonesia ke depan. Karena jika kasus itu tidak diungkap dan diproses secara adil, mungkin seluruh klub malas mengikuti kompetisi musim depan. Sebab, mau semangat bagaimana, kompetisinya juga tidak sehat. Makanya, kasus ini merupakan pertaruhan bagi PSSI sendiri,” ungkapnya, Kamis (30/10/2014).

Sanksi diskualifikasi yang dijatuhkan Komdis terhadap PSS dan PSIS, dinilai Herdiat, belum cukup untuk menghukum pelanggaran memalukan tersebut. Komdis, kata dia, harus mencari akar permasalahan kenapa peristiwa itu bisa terjadi.

“PSSI jangan hanya memberikan sanksi, tetapi harus melakukan investigasi untuk mengungkap alasan kenapa kedua klub itu menghindar bertemu dengan Borneo FC di Semifinal,” ungkapnya.

Namun, kata Herdiat, dirinya menyakini pemain tidak akan melakukan tindakan konyol jika tidak ada intruksi atau perintah dari pelatih dan juga menejemen untuk melakukan gol bunuh diri hingga berkali-kali.

“Biasanya sekeras apapun pemain jika ada perintah dari pelatih dan juga menejer pasti akan mengikutinya. Dan pemain PSS dan PSIS pasti diberikan perintah untuk melakukan hal itu. Sebab, jika propesional mereka tidak akan melakukannya,” ungkapnya

Untuk itu, tambah herdiat, sanksi yang diberikan harus lebih tegas apabila tim sepakbola melanggar regulasi statuta yang dibuat PSSI dan juga melanggar prinsip fairplay yang digembor-gemborkan oleh FIFA.

“Bila perlu ada pembekuan tim sebagai efek jera kepada seluruh tim di indonesia agar tidak lagi berani melakukan cara konyol tersebut. Kalau PSSI memprosesnya secara benar dan adil, mungkin akan mendapat apresiasi dari seluruh klub. Dan seluruh klub akan semakin percaya kepada PSSI,” katanya. (es/R2/HR-Online)

Mobil Lexus Dedi Mulyadi nunggak pajak

Mobil Lexus Dedi Mulyadi Nunggak Pajak hingga Rp41 Juta, Begini Penjelasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan publik setelah video yang menampilkan mobil mewah Lexus miliknya viral di media sosial karena nunggak...
Mengetahui Manfaat Fitur Matikan Mikrofon dan Kamera WA Untuk Panggilan Masuk

Mengetahui Manfaat Fitur Matikan Mikrofon dan Kamera WA untuk Panggilan Masuk

WhatsApp kembali meluncurkan terobosan terbaru untuk panggilan suara dan video masuk melalui fitur matikan mikrofon dan kamera WA. Pembaharuan terbaru ini memiliki kemampuan untuk...
Festival Tunas Bahasa Ibu di Pangandaran

Festival Tunas Bahasa Ibu di Pangandaran, Anak SD Didorong Ngamumule Bahasa dan Budaya Sunda

harapanrakyat.com,- Semangat ngamumule (melestarikan) bahasa dan budaya Sunda kembali digaungkan melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 yang digelar oleh Kelompok Kerja Guru (KKG)...
Aaliyah Massaid Gelar Mitoni, Beri Ucapan Manis untuk Thariq Halilintar

Aaliyah Massaid Gelar Mitoni, Beri Ucapan Manis untuk Thariq Halilintar

Pasangan selebritis Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid tengah diliputi kebahagiaan menjelang kelahiran anak pertama mereka. Pada Rabu (23/4/2025), Aaliyah Massaid gelar mitoni sebagai bagian...
Larangan siswa bawa kendaraan ke sekolah di Ciamis

Sebut Larangan Siswa Bawa Kendaraan Menyengsarakan, Ortu di Banjaranyar Ciamis: Pak Gubernur dan Bupati Cek ke Sini!

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyebut larangan siswa bawa kendaraan ke sekolah menyengsarakan siswa dan orang tua. Mereka pun...
Tunjangan Rumah Dinas DPRD

Inspektorat Kota Banjar Soal Kerugian Negara Perkara Tunjangan Rumah Dinas DPRD

harapanrakyat.com,- Inspektorat Daerah Kota Banjar, Jawa Barat, menjelaskan kerugian keuangan negara dalam perkara Tunjangan Rumah Dinas dan Tunjangan Transportasi pada Anggaran Sekretariat DPRD Kota...