Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Muhammad Zulfan Muwaffiq (14) berhasil menyabet dua medali emas dalam ajang Olimpiade Sains tingkat nasional 2022.
Zulfan merupakan salah satu pelajar dari SMP Dharma Ksatria. Sekolah swasta tersebut berada di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Sedangkan ajang tersebut diselenggarakan secara rutin oleh Garuda Science Olympiad.
Zulfan sendiri merupakan siswa kelas delapan, yang juga sebagai Ketua OSIS SMP Dharma Ksatria Yayasan Pondok Pesantren Riyadus Salikin.
Ia sukses meraih 2 medali emas untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Tentunya prestasi tersebut sangat membanggakan. Pasalnya, Zulfan dalam ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional tersebut, berhasil menyingkirkan ribuan peserta dari sekolah seluruh Indonesia.
“Tentu sangat bangga, terlebih Muhammad Zulfan Muwaffiq merupakan salah satu siswa kami,” ungkap Kepala SMP Dharma Ksatria, Aah Tibhimmah kepada HR Online, Minggu (22/5/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa pihaknya yakin akan mendapat prestasi saat awal mendaftar dalam Olimpiade Sains Tingkat Nasional 2022.
“Pasalnya, melihat kemampuannya ini berbeda. Ia memiliki minat belajarnya tinggi, sangat rajin, juga didampingi dewan guru yang handal,” kata Aah Tibhimmah.
Selain itu, sambungnya, prestasi tersebut juga berkat kerja keras, totalitas, komitmen semua pihak yang yakin berhasil.
“Kerja keras totalitas yakin akan menghasilkan hasil yang maksimal. Terutama minat belajar siswa itu sendiri yang utama,” ujarnya.
Pihaknya tidak kecil hati, walaupun hanya sekolah swasta yang ada di daerah pelosok. Akan tetapi bisa membuktikan mampu bersaing di tingkat nasional.
“Ini menjadi kebanggaan kami, juga warga Pangandaran umumnya. Karena lokasi dan status bukan menjadi penghalang meraih sukses,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Riyadus Salikin, Kyai Luthfi Fauzi mengatakan, pihaknya selalu menanamkan kepada siswa dan santrinya juga dewan pengajar, untuk meraih sukses dunia dan akhirat.
“Kuncinya adalah komitmen dan kasih sayang. Kemudian, penguatan pendidikan karakter yang ketat, perpaduan kurikulum pondok pesantren dan kurikulum nasional,” tuturnya yang juga Ketua Yayasan SMP Dharma Ksatria. (Madlani/R5/HR-Online/Editor-Adi)