Cara membaca fundamental saham tentunya akan sangat mendukung investor dalam pengambilan keputusan.
Dengan adanya analisis fundamental, maka investor dapat lebih yakin saat transaksi berlangsung. Bahkan, investor dapat tahu berapa perkiraan keuntungan yang akan mereka dapat.
Akan tetapi, analisis fundamental tidak dapat terlihat langsung hanya dari harga saham saja. Anda harus tahu nilai intrinsik perusahaan untuk dapat mempertimbangkannya.
Baca Juga: Saham Murni Sadar Mengalami Lonjakan 25% di Penawaran Perdana
Tips Cara Membaca Fundamental Saham
Analisis fundamental merupakan salah satu metode pengukuran yang dapat investor gunakan untuk mengetahui keamanan suatu nilai saham.
Metode ini dapat Anda lakukan dengan memeriksa segala faktor keuangan dan kondisi ekonomi dari perusahaan terkait. Indikator utama dalam analisis fundamental adalah Return to Equity, Price to Earning Ratio, dan lain sebagainya.
Mempelajari analisis fundamental tentu tidak mudah. Berikut ini beberapa cara membaca analisis fundamental suatu perusahaan.
Melalui Pendekatan Bottom-up atau Top-down
Cara pertama untuk membaca fundamental saham adalah dengan melakukan dua pendekatan, yaitu bottom-up dan juga top-down.
Kedua pendekatan tersebut berguna untuk mengukur sebuah nilai perusahaan dari suatu lingkup yang berlainan.
Analisa bottom-up ini akan mengerucut ke perusahaan secara langsung. Sementara itu, top-down akan menyelidiki saham ekonomi makro yang menjadi cakupan fundamental terluas.
Baca Juga: Setting Stochastic untuk Scalping Saham di Dalam Trading Singkat
Mencari Saham yang Sedang Murah Melalui Metrik
Harga saham yang ada di bursa efek tidak selalu merefleksikan nilai kualitas perusahaan terkait. Sentimen para pelaku bursa menjadi faktor utama yang berdampak pada kemunculan sahan undervalue.
Undervalue atau saham yang berharga murah, beberapa ada yang memiliki prospek menjanjikan. Terdapat beberapa metrik esensial untuk cara membaca fundamental saham, yaitu:
- Rasio harga pendapatan atau price to earnings ratio.
- Price to earnings growth atau rasio pertumbuhan harga-pendapatan.
- Rasio harga saham di nilai buku atau price to book.
- Price to free cash flow atau rasio harga terhadap arus kas bebas.
Jika perhitungan menunjukan hasil lebih rendah dari kompetitornya (rasio di bawah 10), maka artinya saham tersebut overvalue.
Mengetahui “Lampu Merah” Perusahaan
Anda dapat membaca fundamental dari suatu saham dengan memperhatikan aspek-aspek berikut ini:
- Rasio utang terhadap modal yang terus meningkat.
- Adanya kejanggalan pada laporan keuangan seperti lompatan revenue atau pendapatan.
- Perusahaan saham terkena masalah hukum atau pajak.
- Operasi bisnis yang dirasa atau diketahui tidak wajar.
- Terdapat kecurigaan permainan harga dari perusahaan.
- Kepentingan perusahaan bersinggungan dengan pemangku kepentingan atau shareholder.
Baca Juga: Surat Kolektif Saham Anda Hilang? Jangan Panik Segera Lakukan Hal ini
Mencari Poin Penting dari Laporan Finansial
Laporan finansial akan perusahaan keluarkan dalam periode tertentu. Isi laporan tersebut tentu berlembar-lembar halaman.
Anda tidak perlu memperhatikan segala aspek di laporan tersebut. Terdapat beberapa indikator penting untuk membaca fundamental saham, yaitu:
- Penjualan
- Margin
- Arus kas
- Utang
Anda dapat mengikuti cara membaca fundamental saham tersebut sebelum memutuskan membelinya. Tanpa adanya analisis fundamental, Anda tentu akan kesulitan meneliti imbas jangka panjang investasi. (R10/HR-Online)