Setting stochastic untuk scalping saham merupakan indikator teknis dari jenis oscillator saat trading dalam waktu singkat.
Istilah satu ini mulai populer di kalangan trader pemula. Hal itu karena setting stochastic menawarkan kesederhanaan sehingga cukup mudah untuk memahami konsepnya.
Namun, tidak sedikit juga investor profesional yang menyukai stochastic oscillator.
Baca Juga: Surat Kolektif Saham Anda Hilang? Jangan Panik Segera Lakukan Hal ini
Mengenal Setting Stochastic untuk Scalping Saham
Untuk Anda investor pemula mungkin masih bingung dan asing dengan istilah stochastic dalam saham. Padahal stochastic oscillator sangat penting.
Stochastic oscillator merupakan indikator dalam analisis teknikal yang mencerminkan perubahan dinamik, yang terjadi di antara harga penutupan bar dan harga ekstrem di dalam periode tertentu.
Fungsi utama dari adanya instrumen ini adalah untuk menentukan pola di dalam pasar, seperti ekstrem total, awal koreksi, konvergensi dan divergensi, serta awal dan akhir tren.
Anda dapat menggunakan premis yang tepat berupa harga penutupan tetap pada maksimum lokal sebelumnya, untuk sementara waktu di dalam tren naik. Kemudian berhenti di level minimum sebelum tren menurun.
Indikator stochastic oscillator akan menjadi sangat efektif ketika digunakan dalam jangka waktu satu menit atau dalam jangka waktu per jam, harian, hingga mingguan.
Baca Juga: Dampak Suspensi Saham, Definisi, Tujuan, Hingga Faktor Terjadinya
Panduan Scalping Menggunakan Indikator Stochastic Oscillator
Scalping di dalam dunia saham adalah istilah untuk menggambarkan strategi mencari uang dalam waktu singkat. Artinya, trader akan membeli saham dan kemudian menjualnya kembali.
Dengan demikian, jangka waktu jual beli biasanya hanya berjarak beberapa menit atau beberapa jam saja. Anda tentu dapat menggunakan setting stochastic untuk scalping saham.
Pada penerapannya, stochastic berfungsi sebagai trigger atau sinyal entri. Oleh karena itu, Anda harus menentukan alat bantu penentu struktur dan level.
1. Penentu Struktur Market
Terdapat dua jenis struktur market atau pasar, yaitu trending sideways dan ranging. Agar bisa menentukan struktur marker, Anda dapat menggunakan dua cara.
Cara tersebut dapat dengan indikator ada tanpa indikator. Tanda dari market trending biasanya terlihat dengan adanya higher high dan higher low di dalam trend naik.
Sementara itu, market sideways akan terlihat dengan harga yang berputar di range tertentu tanpa membentuk higher high maupun higher low.
Jika ingin menentukan struktur market dengan indikator, maka Anda bisa memanfaatkan indikator berjenis trend seperti halnya Moving Average (MA) atau MACD.
Baca Juga: Saham Emiten Pelayaran, Mana yang Paling Menarik untuk Dipilih?
2. Level
Anda juga dapat menggunakan dua cara untuk menentukan level, yakni dengan atau tanpa indikator.
Contoh menentukan level tanpa indikator adalah menggunakan level Support dan Resisten (S&R) atau Supply and Demand (S&D).
Sedangkan jika Anda menentukan level dengan indikator, maka bisa menggunakan Relative Strength Index (RSI) dan Bollinger Bands.
Selain itu, Pivot point, Fibonacci Retracement, ataupun tools teknikal lain dapat Anda manfaatkan dalam Setting stochastic untuk scalping saham. (R10/HR-Online)