Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Arriyadloh Assanusiyah merupakan salah satu pondok pesantren tradisional yang berada di Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Sukahurip RT 5 RW 3 Desa Langensari, Kecamatan Langensari.
Pondok pesantren tersebut didirikan oleh keturunan Syekh Sanusi. Seorang tokoh yang telah dikenal dengan kewaliannya.
Salah satu keunikan pesantren tersebut yaitu tidak dipungut biaya bulanan serta biaya hidup santri yang menimba ilmu ditanggung oleh pondok pesantren.
Baca Juga: Maling Incar Sekolah di Kota Banjar, Bawa Kabur Motor Guru SMP
Pengasuh Pondok Pesantren Arriyadloh Assanusiyah, Kyai Husen Mahmud mengatakan, pondok pesantren Assanusiyah berdiri sejak lama dan mulai berkembang sejak 10 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2012.
Pesantren Assanusiyah didirikan dengan tujuan untuk melanjutkan perjuangan Syekh Sanusi dalam berdakwah dan menyebarkan ilmu agama Islam.
“Kalau cikal bakal pesantren ini sudah sejak dulu. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai berkembang. Banyak santri dari luar pulau Jawa yang ikut belajar disini,” kata Husen kepada HR Online, Minggu (17/4/2022).
Lanjutnya, jumlah santri yang saat ini sedang menimba ilmu di pondok pesantren Assanusiyah sendiri sampai saat ini ada 140 orang terdiri dari santri putra dan santri putri.
Konsep pembelajaran yang dijalankan tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren tradisional pada umumnya. Fokus dengan pengkajian kitab-kitab klasik dengan metode bandongan atau sorogan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain mempelajari mempelajari kitab-kitab klasik para santri juga bisa mengikuti pendidikan formal (sekolah umum).
Adapun untuk momen Ramadan ini, tidak jauh berbeda dengan waktu pembelajaran sebelumnya. Hanya saja jadwal pengkajiannya lebih dipadatkan.
“Pada prinsipnya kami menekankan kepada santri untuk mendalami berbagai bidang keilmuan dan untuk bulan puasa ini jadwal kajian lebih padat dari pagi sampai malam,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini pihak pesantren tidak membebani santri dengan uang iuran bulanan (gratis). Biaya hidup makan santri juga ditanggung oleh pondok pesantren.
Santri Pesantren Arriyadloh Assanusiyah Dilatih Mandiri
Selain itu, untuk bekal masa depan santri mereka juga dilatih kemandirian dengan mengikuti berbagai kegiatan pondok pesantren. Seperti pengembangan bidang pertanian dan peternakan.
“Jadi selain belajar ilmu agama kami dari pesantren juga membekali para santri dengan berbagai kegiatan kemandirian,” kata Husen.
Lanjutnya berpesan kepada generasi muda khususnya para santri agar memanfaatkan momentum ramadhan untuk membekali diri dengan mendalami berbagai khazanah keilmuan.
Selain itu, ia juga berharap para santri bisa beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi serta bisa melakukan inovasi dalam menyampaikan nilai-nilai dakwah.
“Jadikan momentum Ramadan ini untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal masa depan karena tonggak masa depan kita ada pada generasi muda terutama para santri,” ucapnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)