Cara membaca bursa saham yang penuh dengan grafik candlestick sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda hanya memerlukan langkah sederhana.
Menjadi seorang investor saham tentu bukan sesuatu yang mudah. Anda perlu memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal penting.
Hal itu karena saham merupakan jenis investasi yang cukup berisiko. Jangan sampai Anda mengalami kerugian karena kurangnya edukasi.
Baca Juga: Pengertian Saham Tidur, Daftarnya dalam BEI Hingga Tingkat Risiko
Cara Membaca Bursa Saham dengan Mudah
Semua perdagangan saham terjadi di dalam bursa. Bursa merupakan pasar yang mempertemukan antara penjual saham dengan pembeli.
Di dalam bursa tersebut Anda akan melihat berbagai grafik setiap saham yang ada. Grafik tersebut tentu saja membingungkan jika Anda masih pemula.
Namun, pada dasarnya grafik dapat menjadi acuan baik tidaknya sebuah saham. Anda juga dapat memprediksi peluang saham ke depannya dengan grafik.
Membaca grafik saham dapat Anda lakukan dengan analisis teknikal. Hal yang perlu Anda ketahui adalah grafik terdiri dari beberapa jenis.
Umumnya, grafik saham akan terdiri dari line, bar, dan candlestick chart. Candlestick sendiri merupakan salah satu jenis grafik harga saham yang dapat menunjukkan harga tinggi, terendah, pembukaan, dan penutup pada periode tertentu.
Grafik candlestick terdiri dari bagian dan warna yang berbeda. Bagian utama candlestick chart terdiri dari tubuh candle (body) dan ekor candle (shadow/wick).
Tubuh candle akan menjadi penunjuk harga pembukaan dan penutupan pada titik waktu tertentu. Bagian tubuh ini berbentuk persegi empat dengan warna merah dan hijau atau hitam dan putih.
Sedangkan ekor candle berfungsi untuk menunjukkan harga tertinggi dan terendah saham pada titik waktu tertentu. Ekor candle ditunjukan dengan garis lurus yang membentang di bawah tubuh candlestick.
Baca Juga: Daftar Saham Consumer Goods terbaik dan Potensial di Tahun 2022
Membaca Bursa dengan Grafik Saham Candlestick
Biasanya, candlestick dibuat dengan warna merah-hijau atau hitam-putih. Merah atau hitam berarti penurunan harga (bearish) dan hijau atau putih yang berarti peningkatan harga (bullish).
Cara membaca bursa saham dengan grafik Candlestick sangat mudah, yakni hanya dengan panjang pendek tubuhnya. Semakin panjang tubuh candle maka semakin tinggi tekanan jual beli.
Selain tubuh, Anda juga bisa melihat ekor candler. Jika ekor candle pendek, maka aktivitas trading yang terjadi berada dekat harga pembuka dan penutupnya. Artinya harga saham tidak melewati harga pembuka dan penutup.
Sedangkan jika ekor candle panjang, maka aktivitas trading sudah melampaui harga pembuka dan penutupnya pada titik waktu tertentu. Terkadang ekor candle atas dan bawah tidak sama.
Jika ekor atas lebih panjang dan ekor bawah lebih pendek, itu artinya pembeli mendominasi sesi trading dengan melakukan penawaran dengan harga tinggi dan penjual berupaya menekan harga agar lebih rendah.
Baca Juga: Sentimen Positif Saham APLN, Buah dari Proyeksi IHSG yang Menguat
Sebaliknya, jika ekor atas lebih pendek dari ekor bawah mengindikasikan penjual yang mendominasi sesi trading dan menekan harga untuk turun. Akan tetapi, pembeli tetap melakukan bidding di harga tinggi saat sesi berlangsung.
Cara membaca bursa saham dengan grafik candlestick sebenarnya memiliki tingkat akurasi tinggi. Namun, pola candlestick ini lebih cocok untuk analisa pergerakan harga dalam jangka waktu yang pendek. (R10/HR-Online)