Sentimen positif saham tampaknya mengelilingi emiten milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Hal itu terlihat dari kinerja keuangan mereka yang naik di tahun ini.
Tidak hanya itu, dari sektor properti pun terdapat beberapa hal yang mendukung secara positif nilai saham. Apa kata para analisa?
Baca Juga: Contoh Sentimen Pasar Saham Beserta Indikator Menghitungnya!
Sentimen Positif Saham APLN
Satu lagi perusahaan yang tampaknya akan mencatatkan kinerja baik untuk tahun ini. PT Agung Podomoro Land Tbk tercatat memiliki beberapa sentimen positif.
Analis Hanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan bahwa untuk tahun ini, emiten properti akan lebih menarik.
“Karena pemerintah berencana mengubah pandemi jadi endemi, membuat daya beli masyarakat akan membaik sehingga berpotensi untuk meningkatkan penjualan sektor properti,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ada beberapa sentimen mendukung sektor ini. Salah satu sentimen tersebut adalah kebijakan pemerintah yang melanjutkan pemberian insentif terhadap PPN DTP Rumah pada tahun ini.
Kebijakan itu akan berlangsung hingga September 2022 mendatang atau selama 9 bulan.
Hal itu akan berpotensi meningkatkan permintaan emiten properti pengembangan perumahan. Kemudian juga ada suku bunga Indonesia yang saat ini masih rendah sehingga menjadi katalis positif untuk para pembeli.
Kendati demikian, terdapat proyeksi kenaikan suku bunga pada semester II tahun 2022 ini. Oleh sebab itu, Andhika menyarankan para investor untuk melakukan buy on weaknes pada saham APLN dengan support di level Rp 108 per saham.
“Target penguatan APLN di Rp 140,” imbuhnya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Indopremier Sekuritas yang Terus Menghijau
Prediksi Penguatan Nilai IHSG
Selain banyaknya sentimen positif saham APLN, terdapat juga prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan terus menguat untuk tahun ini. Bahkan, nilainya dapat menembus hingga 7.600.
Siapa sangka bahwa peningkatan IHSG ini dapat menjadi katalis positif bagi reksadana berbasis saham. Dengan demikian, ada beberapa sektor di pasar modal yang memiliki prospek pertumbuhan positif.
Keempat sektor tersebut adalah pertambangan, perbankan, menara, dan properti. Dari sisi pertambangan sendiri terlihat kebutuhan nikel akan lebih tinggi ke depannya.
Di sektor properti kebutuhan hunian masyarakat, sentimen positif akan bertambah mengingat adanya perbaikan ekonomi setelah pandemi.
Founder Indonesia Investment Education, Rita Effendy melihat adanya risiko peningkatan inflasi di seluruh dunia akibat adanya konflik Rusia-Ukraina. Namun, inflasi akan lebih tinggi di negara maju karena tingkat stimulus kepada konsumen pasca pandemi.
Baca Juga: Pajak Atas Transaksi Saham Naik, 6 Sekuritas Ini Tidak Akan Naikkan Fee
Dengan meningkatnya IHSG, maka instrumen investasi reksadana saham juga terkena dampak positifnya. Mayoritas dari produk reksadana saham membukukan tingkat pengembalian (return) yang positif dalam satu tahun terakhir ini.
Kenaikan IHSG ini tentu saja menjadi sentimen positif saham yang ada di dalamnya, termasuk APLN yang bergerak di sektor properti. Lebih lanjut, IHSG terpantau juga akan terkena dampak positif dari KTT G20 di Bali pada November mendatang. (R10/HR-Online)