Striker PSGC Ciamis, Emile Linkers
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Mendapat sanksi dari Komisi Displin (Komdis) PSSI berupa larangan bermain selama satu tahun pada kompetisi di bawah naungan PSSI yang dijatuhkan kepada 4 pemain PSGC Ciamis, yakni Emile Linkers, M. Arozi, Artobeli dan Eko Prasetyo, tampaknya mengundang protes dan kekecewaan dari pemain tersebut.
Sanksi yang dikeluarkan Komdis PSSI itu merupakan buntut kericuhan saat PSGC Ciamis melakoni laga tandang melawan Persis Solo, di Stadion Manahan Solo, Rabu (10/09/2010) lalu. Saat itu sejumlah pemain PSGC melakukan beberapa kali protes terhadap wasit Restu Slamet. Puncaknya, Restu Slamet diketahui jatuh tersungkur ketika gerumuti pemain PSGC yang melakukan protes.
Akibat insiden tersebut, Emile Linkers langsung diganjar kartu merah oleh wasit Restu Slamet. Karena Linkers dituding sebagai orang yang mendorong tubuh Restu Slamet hingga jatuh tersungkur.
Saat ditemui HR, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (04/10/2014), Emile Linkers meluapkan kekecewaannya atas sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI. Dia mengaku kecewa dan tidak terima mendapat sanksi tersebut.
“Saya dituding melakukan intimidasi terhadap wasit saat PSGC Ciamis bertandang ke markas Persis Solo. Yang saya pertanyakan, kejadian seperti itu pun pernah dilakukan oleh pemain klub lain, tetapi tidak sampai diberi sanksi berat oleh Komdis. Saya waktu itu sudah diganjar kartu merah, tampaknya sudah cukup dengan hukuman itu,” ungkapnya.
Sanksi berat itu, kata Linkers, telah merengut karier sepakbolanya di kancah sepakbola nasional. “Kalau mau jujur, banyak pemain bola di Indonesia yang melakukan pelanggaran yang sama seperti saya, tetapi mereka tidak mendapatkan sanksi berlebih. Hal itu yang membuat saya kecewa,” tegasnya.
Bahkan, kata Linkers, saat pertandingan PSGC melawan Persiwa Wamena, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (04/10/2014), terjadi kejadian yang lebih parah, yakni pemain Persiwa dengan jelas mendorong wasit hingga jatuh tersungkur.
“Kita lihat saja, apakah pemain Persiwa itu mendapat sanksi dari Komdis PSSI atau tidak? Jika mereka tidak mendapat sanksi, lantas ada apa Komdis memberikan sanksi yang berat kepada pemain PSGC,” tegasnya.
Kekecewaan serupa dikatakan pemain PSGC Ciamis lainnya, M. Arozi. Dia mengaku kaget ketika mendengar kabar dirinya mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI. “ Pemberitahuan itu sangat mendadak atau sehari jelang pertandingan melawan Persiwa. Saya yang sebelumnya sudah dipersiapkan pelatih untuk bermain lawan Persiwa, akhirnya urung,” katanya, kepada HR, Sabtu (04/10/2014).
Arozi pun mengaku kecewa dengan keputusan Komdis PSSI tersebut. Malah, usai terjadi kericuhan, dirinya tidak mendapat teguran apapun dari wasit. “ Lagi pula protes yang saya lakukan sewajarnya. Dan melakukan protes terhadap wasit tidak hanya pada pertandingan itu saja. Yang mengejutkan, kenapa saya sampai dihukum satu tahun tidak boleh bermain. Saya rasa sanksi itu tidak adil dan tidak masuk akal,” ujarnya.
Dia berharap manajemen PSGC melakukan banding dan PSSI kembali meninjau keputusannya. “ Saya berharap PSSI mengubah keputusan setelah manajemen PSGC melakukan banding,” pungkasnya. (es/DSW/R2/HR-Online)