Auto Rejection Atas atau ARA sangat berfungsi untuk mengontrol pergerakan harga saham. Seperti yang kita semua ketahui bahwa saham identik dengan pergerakan harga fluktuatif. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Anda harus dapat menghadapinya.
ARA mengelompokkan saham berdasarkan fluktuasi dengan periode waktu tertentu. Bagaimana sebenarnya cara kerja ARA?
Baca Juga: Pengertian Skema Greenshoe Dalam IPO, Apa Tujuan dan Syaratnya?
Mengupas Lebih Dalam Auto Rejection Atas
Investor saham pemula memang harus banyak belajar mengenai istilah-istilah dalam saham. ARA merupakan salah satu yang sangat wajib pemula kuasai.
ARA atau Auto Reject Atas saham memiliki arti sebagai pengarah dengan kondisi harga yang naik secara signifikan. Kenaikan saham tersebut biasanya melebihi batas atas dari yang Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapkan.
Oleh sebab itulah, ketika nilai suatu saham terus meningkat hingga melebihi batas, maka saham sudah masuk ke dalam kategori ARA.
Sebenarnya, cara mengetahui saham yang ada di kondisi ARA sangat mudah. Saham yang termasuk ARA tidak akan lagi memiliki orderan pada antrian jual (offering). Disamping itu, Anda juga dapat mengetahui ARA saham pada periode waktu tertentu.
Hal yang harus Anda lakukan adalah melakukan perhitungan ARA. Misalnya, saham A kemarin ditutup pada harga Rp 5.000. Maka, batas Auto Rejection Atas pada saham tersebut adalah sebesar 25%.
Jadi, kenaikan pada harga saham A pada hari ini secara maksimal adalah:
Rp 5.000 + (Rp 5.000 x 25%) = Rp 6.250
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, saham A berarti akan meraih batas jika melampaui harga Rp 6.250. Jika saham melampaui harga Rp 6.250, maka akan termasuk ARA.
Baca Juga: Turnover Dalam Saham, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhinya
Tips Membeli Saham Kategori ARA
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memutuskan membeli saham dalam status Auto Rejection Atas, yaitu:
- Anda harus melakukan analisis harga tawar. Pastikan Anda mengetahui harga wajar dari suatu emiten yang masuk ke dalam ARA.
- Memeriksa market cap saham yang Anda minati. Bagi yang belum tahu, ini merupakan istilah yang merujuk kepada besaran dana untuk membeli keseluruhan saham milik perusahaan.
- Melakukan analisis dan pengukuran prospek emiten yang Anda minati di masa mendatang. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui perusahaan masih mampu mempertahankan eksistensinya atau tidak.
- Terakhir, Anda juga perlu memastikan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerja untuk menghasilkan keuntungan.
Baca Juga: Cut Loss Saham, Strategi Hindari Kerugian Besar yang Wajib Trader Tahu!
Manfaat ARA
ARA tentunya memiliki manfaat sendiri untuk para investor maupun trader. Umumnya, trader akan memperoleh keuntungan saat membeli saham dengan harga bawah dan menjual kembali saat harga naik.
Adanya sistem ARA berguna agar investor dapat melihat kemampuan dan memiliki jaminan agar bisa mendapatkan saham dengan harga relatif normal dalam periode tertentu
Sedangkan untuk perusahaan, ARA memberi manfaat untuk melindungi nilai saham. Perusahaan dapat menggunakan sistem ARA untuk meminimalisir potensi kerugian.
Jadi, Auto Rejection Atas dapat memberikan manfaat untuk semua pihak, baik investor maupun perusahaan. (R10/HR-Online)