Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Mayoritas Desa di Kabupaten Pangandaran, Jabar, saat ini belum berstatus Open Defecation Free (ODF) atau Stop BAB sembarangan.
Lina Yulianti, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pangandaran, membenarkan hal itu Rabu (16/3/2022).
Kata dia, Desa ODF di Pangandaran baru mencapai 40,86 persen atau 38 Desa.
“Sisanya 55 Desa lagi belum ODF, karena belum memenuhi persyaratan,” ujar Lina.
Baca juga: Peselancar Muda Asal Pangandaran Raih Juara 1 Liga Surfing Indonesia
Pihaknya mengakui, jika sebagian masyarakat Pangandaran masih BAB sembarangan di kolam-kolam ikan.
Perilaku BAB sembarangan di masyarakat dilatarbelakangi beberapa faktor, salah satunya kemiskinan.
“Kemiskinan atau ketidakmampuan ekonomi masyarakat di perkampungan, jadi penyebab warga BAB sembarangan di luar MCK,” katanya.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk memiliki MCK juga masih kurang.
“Kebiasaan BAB sembarangan di kolam berbahaya, kita akan menyadarkan masyarakat agar memiliki MCK yang representatif,” jelas Lina.
Pihaknya menargetkan, tahun 2022 ini Desa di Pangandaran yang sudah ODF harus sudah 80 persen.
“Apabila Pangandaran ingin mencapai target Swasti Saba Padapa tahun 2023, maka harus 80 persen Desa sudah bebas BAB sembarangan,” ucapnya.
Pihaknya saat ini sudah mengarahkan Puskesmas agar memaksimalkan sosialisasi Desa ODF.
“Puskesmas akan secara masif menyadarkan masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan,” pungkasnya. (Ceng2/R8/HR Online/Editor Jujang)